JAKARTA, KOMPAS.TV – Namanya Nur Hasan, sosok yang diduga sebagai pimpinan Padepokan Tunggal Jati Nusantara, sebuah kelompok ritual yang melakukan ritual di Pantai Payangan, Jember Jawa Timur.
Ritual itu pun berakhir tragis. Sebelas orang dari padepokan tersebut meregang nyawa terseret ombak Pantai Payangan saat melakukan ritual, sedangkan sisanya dari 24 orang yang hadir dikabarkan selamat.
Salah satu yang dikabarkan selamat adalah Nur Hasan. Ia selamat, tapi dikabarkan terluka cukup serius
Nur Hasan sendiri adalah sosok berusia 38 tahun dan tinggal di Dusun Botosari, Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Dilansir dari Tribunjatim, Berikut 5 Fakta Nur Hasan yang diduga sebagai pemimpin ritual maut di Pantai Payangan tersebut.
Baca Juga: Ritual Pantai Payangan, "Saya Sempat Berdiri dan Lari, tapi Datang Lagi Ombak Kedua"
Nanda Setiawan, Kepala Desa dari Dukuh Mencek tempat Nur Hasan tinggal bercerita tentang sosok tersebut.
Menurut Nanda, sosok Nur Hasan pernah pergi ke Malaysia dan baru pulang ke kampungnya tersebut pada tahun 2014.
"Cukup lama dia di Malaysia, sekitar 2014 datang," katanya, dikutip dari TribunJatim.com, Selasa (15/2/2022).
Baca Juga: Polisi Segera Periksa RH Inisiator Ritual Maut Pantai Payangan Jember, Begini Kondisinya
Lantas, apa pekerjaan Nur Hasan? Nanda bercerita, Nur Hasan memiliki beberapa pekerjaan selama ini.
Ia menceritakan, pekerjaan itu seperti menjadi MC di acara dangdut hingga berjualan online.
"Kerjanya kadang-kadang MC dangdut, sementara ini jual online kayak tisu," tutur dia.
Saat ini Nur Hasan memiliki dua istri dan dua anak.
Baca Juga: Polisi Ungkap Motif Ritual di Pantai Payangan, Mulai Faktor Ekonomi hingga Ilmu Hitam
Nur Hasan selama ini dikenal juga sebagai seorang paranonormal. Berdasarkan cerita dari para warga, Nur Hasan bahkan dianggap punya kekuatan spiritual yang berbeda dari orang biasa.
Nur Hasan dianggap mampu menerawang nasib orang di masa depan, termasuk mengajak orang meraih ketenangan jiwa.
"Kalau Pak Hasan dulunya ini kerja di Malaysia. Kayaknya setelah itu, dia dikenal sebagai paranormal."
"Dia kalau ke mana-mana pakai selendang hijau," kata Sekretaris Desa Dukuh Mencek, Budi Harto dikutip dari Surya.co.id.
Nanda Setiawan juga menceritakan lebih lanjut terkait keseharian Nur Hasan yang diduga memimpin ritual di Pantai Payangan Jember tersebut.
Hal ini, kata Nanda, terjadi dalam dua tahun belakangan ini rumah Nur Hasan sering dikunjungi tamu.
Khususnya ketika malam jumat, tamu yang mendatangi rumah Nur Hasan bisa sampai 20-an orang
Ia pun tidak pernah menaruh curiga. Toh, kegiatan tersebut positif. Apalagi berisi zikir, baca Alquran maupun selawat.
“Awalnya seperti itu, tapi kok lama-lama ada seperti ini (menggelar ritual, red), itu saya kurang tahu,” tambah dia.
Nur Hasan dan para anggota Tunggal Jati Nusantara disebut kerap menggelar ritual di Pantai Payangan, Jember.
Hal ini diketahui berdasarkan pengakuan juru kunci makam Bukit Samboja Pantai Payangan bernama Saladin.
Berdasarkan cerita Saldin, ia mengaku sering didatangi oleh kelompok Tunggal Jati Nusantara. Kedatangan itu untuk meminta izin mengadakan ritual di Pantai Payangan.
Mereka pun kerap meminta izin, tapi pada hari kejadian itu tidak diperbolehkkan. Kejadian tewasnya 11 orang terjadi pada Minggu (13/2/2022).
"Tadi malam (saat kejadian, red) izin juga, saya pesan supaya tidak turun ke dekat laut, karena ombak sedang tinggi. Mereka sudah beberapa kali memang," ucapnya, dikutip dari TribunJatim.com.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.