”Saya jelaskan, di Lombok ini ada KEK Mandalika yang sudah dimulai sejak era Presiden SBY,” ujarnya meyakinkan.
Singkat cerita, mendengar pemaparannya, sang menko memberi pun harapan. Kepada Taufan, Rizal Ramli saat itu lantas meminta dipertemukan dengan gubernur.
”Sekembalinya dari Jakarta, langsung saya menghadap Pak TGB,” kenang Taufan.
TGB adalah sapaan buat gubernur NTB, Tuan Guru Bajang.
Baca Juga: Kata MGPA soal Tes MotoGP yang Sempat Dihentikan karena Lintasan Sirkuit Mandalika Kotor
Gayung bersambut, TGB kata Taufan, juga langsung merespons cepat peluang itu. Gubernur dan jajaran bergerak secara sistematis mendorong Mandalika masuk dalam destinasi utama.
Tak berselang lama, tepatnya 19 November 2015, TGB dan Rizal Ramli bertemu.
Rekam jejak pertemuan itu masih dapat dijumpai dalam sejumlah portal media online.
”Akhirnya Rizal Ramli memasukkan Mandalika dalam 10 destinasi prioritas, atau yang dulunya disebut '10 Bali Baru', kita bersyukur sekali,” ujar Taufan.
Kemudian ditindaklanjuti Menteri Pariwisata saat itu Arief Yahya dengan membentuk Tim Percepatan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas.
”Saya ditunjuk sebagai PIC Mandalika,” kenang Taufan.
Salah satu ide pertamanya kala itu adalah mengusulkan pembangunan Masjid Mandalika. Diceritakan, saat itu dia bersama dirut ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation), menghadap Gubernur TGB.
”Kami minta kesediaan beliau memberi nama, dan dinamai Masjid Nurul Bilad, Mandalika,” ujarnya.
Baca Juga: Curah Hujan Sirkuit Mandalika Tinggi, Bamsoet: Jangan Panggil Pawang, biar Jadi Tantangan
Singkat cerita, Mandalika pun berkembang seperti saat ini. Ide MotoGP disebutnya bermula dari Menteri Arief Yahya. Mantan menteri itu disebut Taufan termasuk orang yang memiliki peranan penting.
Awalnya, ada keingin untuk F1, namun dengan berbagai pertimbangan, diputuskan mendorong MotoGP dulu.
”Alhamdulillah, sekarang (Marc) Marquez sudah bisa foto-foto di Mandalika,” kata Taufan sambil terkekeh.
Sebagai bagian dari pelaku sejarah Sirkuit Mandalika, Taufan mengingatkan, banyak andil berbagai kalangan yang tak boleh dilupakan. Mulai dari bupati terdahulu, gubernur terdahulu, menteri pariwisata terdahulu, menko maritim terdahulu, hingga presiden terdahulu.
"Ini benar-benar kerja besar dan kerja sama semua pihak," tutupnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.