"Kalau kemarin Pak Ganjar itu ada presentasi mitigasi bencana, undangannya terlalu malam sehingga Pak Ganjar terlanjur berangkat ke Jakarta. Sebab di sana sudah dijadwalkan untuk presentasi kebencanaan," kata dia.
Rudy meminta tidak dibesar-besarkan permasalahan tersebut karena eksekutif dan legislatif berbeda.
"Menurut saya kayak begitu nggak perlu dibesar-besarkan. Karena antara eksekutif dan legislatif beda-beda to. Lha kalau presiden hukumnya wajib jemput. Tapi kalau ketua DPR RI protokolernya tidak di situ. Paling pengurus partai yang jadi wali kota dan gubernur pasti jemput. Itu kalau dikabari, kalau tidak dikabari yang dijemput siapa," ungkap dia.
Baca Juga: Puan: Ada Gubernur Ketika Saya Datang ke Daerahnya, tapi Malah Malas-malasan
Sebelumnya, Puan mengatakan bahwa dirinya kerap tak mendapatkan pelayanan yang baik dari seorang gubernur saat sedang melakukan kunjungan kerja ke daerah.
"Kenapa saya datang ke Sulawesi Utara itu tiga pilar bisa jalan, jemput saya, ngurusin saya, secara positif ya. Kenapa saya punya gubernur kok enggak bisa kaya begitu, justru yang ngurusin saya gubernur lain," kata Puan seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (10/2/2022).
Ia mengaku heran dan mempertanyakan maksud sikap dari gubernur tersebut. Padahal, ia merupakan wanita pertama yang menduduki kursi orang nomor satu di parlemen dan mewakili PDIP.
"Baru pertama kali dari PDI Perjuangan (Ketua DPR), walaupun PDI Perjuangan udah pernah menang," ujarnya.
Mantan Menko PMK itu menyatakan, tak bisa menghindari perasaan kesalnya tatkala melihat karakter kepala daerah seperti itu.
"Ke daerah ketemu kepala daerah, kepala daerahnya tidak bangga ya kepada saya, kayak males-malesan. Bikin kesel kan," kata Puan di hadapan kader PDIP Sulawesi Utara.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.