SOLO, KOMPAS.TV - Sebanyak 64 orang yang terdiri dari warga Desa Wadas, pendamping hukum hingga Seniman ditangkap saat ratusan aparat kepolisian mengepung kampung saat proses pengukuran lahan tambang batuan andesit untuk Bendungan Bener, Purworejo, Jawa Tengah.
Puluhan orang kemudian dijanjikan Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo akan dibebaskan hari ini, Rabu (9/2/2022). Termasuk salah satunya, seorang seniman senior bernama Yayak Yatmaka.
"Kita amankanlah kemarin sebanyak 64 orang yang sekarang ada di Polres Purworejo. Hari ini akan kita kembalikan kepada masyarakat," kata Ahmad Luthfi dalam konferensi pers di Mapolres Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022).
Profil Yayak Yatmaka
Pemilik nama lengkap Bambang Adyatmata lahir di Yogyakarta tahun 1956. Yayak merupakan alumni Fakultas Senirupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) dan seorang aktivis yang telah aktif dalam gerakan sosial sejak tahun 1978.
Sebagai seorang aktivis, Yayak Yatmaka pernah turun bersama 8.000-an pemuda-pemudi di depan kampus ITB dalam Gerakan Mahasiswa 1977/1978 untuk menuntut Soeharto berhenti memimpin negara.
Dikenal sebagai seniman lukis, Yayak Yatmaka atau Yayak Kencrit atau Yayak Iskra atau Ismaya ini terbiasa menyampaikan kritik melalui karyanya. Bahkan, pada masa Orde Baru dirinya pernah dikejar-kejar aparat karena kritik dalam lukisan-lukisannya itu. Yayak pernah jadi eksil di Jerman.
Salah satunya, Yayak dikejar pada 1980-an karena gambar yang ia buat tentang beragam kasus tanah. Disertai puisi Wiji Thukul, gambar Yayak Yatmaka dicetak untuk kalender bertema "Tanah untuk Rakyat".
Meski pernah dikejar, dipenjara hingga sempat melarikan diri ke Jerman. Yayak tak pernah berhenti vokal, lukisannya yang bernada kritik terus ia ciptakan meski presiden terus berganti. Konsistensinya pada seni sebagai alat perjuangan tidak surut.
Yayak dalam acara "Satu Meja The Forum" di KOMPAS TV bahkan pernah menyatakan bahwa kondisi saat ini sama seperti Orde Baru.
"Sama seperti Orde Baru," katanya dalam acara tersebut, Rabu (18/8/2021).
Baca Juga: Berdialog dengan Warga Wadas, Ganjar Imbau Uang Ganti Rugi Tidak untuk Beli Barang Mewah
Pernyataan itu Yayak sampaikan, saat diminta tanggapan saat tiga seni mural yang dihapus oleh pemerintah di tiga lokasi berbeda, yaitu dua di Banten tepatnya Batuceper dan tigaraksa, dan satu lagi Pasuruan.
Sementara itu, melihat unggahannya di akun media sosial pribadi, Yayak rupanya aktif memamerkan karya lukisnya. Dua gambar terakhir yang diunggahnya bahkan melukiskan soal reforma agraria.
Dalam lukisan berjudul "Reforma Agraria, Segera! Tanah untuk Rakyat" yang dibuatnya tahun 2021, Yayak menggambarkan jelas bagaimana rakyat berjuang mempertahankan tanah. Ia juga menampilkan bagaimana para perempuan yang berdiri digaris perjuangan.
Mulai dari seorang perempuan yang memegang obor di tangan kanan dan arit di tangan kiri. Lalu, seorang petani perempuan yang mengepalkan kedua tangan sembari bersuara lantang hingga ibu dengan memegang megaphone.
Tidak hanya dikenal sebagai seniman lukis, Yayak juga merupakan pencipta lagu. Salah satu karyanya adalah Anak Merdeka. Beberapa judul lagunya, yaitu "Sama-sama", "Tanam Biji", "Anak Merdeka", "Roti Matahari", "Sama Kenyang", "Hayo", "Titik Api", "Bayam Merah", "Topi Jerami", dan "Tarik Tambang".
Baca Juga: BPN Klaim akan Beri Ganti Untung Usai Pengukuran Lahan di Desa Wadas, Ini Rencana Selengkapnya
Uniknya, seluruh lagu ciptaan Yayak memiliki lirik-lirik yang pendek. Bukan tanpa sebab, rupanya jingle tersebut dibuat agar mudah diingat. Hal tersebut sebagaimana ilmu yang pernah ia peroleh dibangku perkuliahan.
Menurutnya, jingle itu dibuat beberapa diantaranya dengan musik pendek dan diulang-ulang dengan mengikuti pesan atau isyarat yang ingin disampaikan. Seperti salah satu lagu ciptaannya ini yang mudah diingat dan kaya makna berjudul "Sama-sama".
Belajar sama-sama
Bertanya sama-sama
Kerja sama-sama
Semua orang itu guru
Alam raya sekolahku
Sejahteralah bangsaku
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.