Termasuk di antaranya wilayah perbatasan, seperti Natuna, Entikong, dan Pulau Sebatik, serta wilayah konflik seperti Poso di Sulawesi Tengah dan beberapa daerah di Papua.
Dalam kunjungannya ke sejumlah daerah operasi itu, KSAD Jenderal Dudung menemukan prajurit yang masih dibebani untuk membeli pakaian saat bertugas.
“Kalau bagi kami mungkin mudah, tetapi bagi mereka. Saya tanya bajumu beli berapa? Siap (kata prajurit) Rp400 ribu," ujar Dudung menyampaikan ulang temuannya saat berkunjung ke daerah operasi.
Menurut Dudung, uang senilai Rp400 ribu bagi prajurit TNI di level terendah merupakan pengeluaran yang bisa dikatakan cukup besar.
Baca Juga: Pekerja Migran Ilegal Berlumuran Lumpur Berusaha ke Malaysia, tapi Digagalkan TNI AL
Karena itu, pihaknya memerintahkan Asisten Logistik (Aslog) KSAD untuk memprioritaskan pembelian baju bagi para prajurit.
"Saya sudah perintahkan kepada Aslog, tiap prajurit akan diberikan (seragam) PDL 4 stel, sepatu 2 stel, kaus 4 stel, kaus kaki 4 stel, begitu juga helmnya," ucap Dudung.
"Jadi, jangan sampai saya dengar lagi ada prajurit yang beli.”
Tidak hanya itu, Jenderal Dudung juga berencana menghidupkan kembali program susu gratis untuk prajurit dan keluarganya yang pernah dirintis oleh Jenderal TNI Purn. M. Jusuf.
"Insyaallah, saya akan meniru (program) Jenderal M. Jusuf. Jadi, setiap prajurit TNI AD akan dapat susu kaleng setiap bulan," ujar Dudung.
Baca Juga: KSAD Jenderal Dudung Perintahkan Pangdam Copot Komandan yang Pelit dan Sengsarakan Prajurit TNI
"Dahulu namanya Susu Shinta, saya anak tentara jadi dapat. Nanti itu namanya Susu Serdadu."
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.