Pasalnya, berkaca dari puncak gelombang Delta pada Juli-Agustus 2021 silam, provinsi-provinsi luar Jawa menunjukkan puncak gelombang sekitar tiga minggu setelah Pulau Jawa.
Ketika gelombang Delta terjadi, Pulau Jawa menyaksikan puncak gelombang pada tanggal 15 Juli 2021. Terdapat 43.082 kasus baru di pulau itu ketika gelombang Delta mencapai puncaknya.
Provinsi-provinsi di Maluku dan Papua sendiri mencatatkan puncak kasus sehari lebih dulu daripada Pulau Jawa. Pada 14 Juli 2021, Maluku dan Papua menyaksikan puncak gelombang Delta dengan 1.331 kasus baru.
Baca Juga: Puncak Gelombang Covid-19 Varian Omicron Diprediksi Tiga Kali Lebih Tinggi dari Delta
Setelah Jawa, berturut-turut mulai 4 hingga 16 Agustus 2021, provinsi-provinsi di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Bali mencatatkan kasus harian tertinggi di tengah gelombang Delta.
Menghadapi persebaran varian Omicron, masyarakat diimbau tetap tenang tetapi waspada terhadap varian yang sangat menular tersebut.
”Sebulan ke depan harus berhati-hati untuk luar Jawa-Bali karena akan terjadi pola (kenaikan kasus Covid-19) seperti yang terlihat saat gelombang Delta (Juli-Agustus 2021) ataupun puncak pertama (Januari 2021),” kata Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi kepada Harian Kompas.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan memprediksi tingkat kasus pada puncak gelombang Omicron bisa dua atau tiga kali lipat lebih banyak dari puncak gelombang Delta.
Puncak Omicron diperkirakan berlangsung akhir Februari atau Maret 2022.
Menkes Budi sendiri memastikan pemerintah siap mengantisipasi lonjakan kasus akibat Omicron. Ia menyebut bahwa kapasitas rumah sakit serta obat-obatan dan oksigen mencukupi.
Baca Juga: Omicron Picu Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia: Kasus Harian di 3 Provinsi Lampaui Puncak Delta
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.