Kompas TV nasional peristiwa

Menteri Agama Bela Jenderal Dudung yang Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Kompas.tv - 7 Februari 2022, 23:32 WIB
menteri-agama-bela-jenderal-dudung-yang-dilaporkan-atas-dugaan-penistaan-agama
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas (Sumber: kemenag.go.id)
Penulis : Vidi Batlolone | Editor : Edy A. Putra

Ia menilai, sebagai petinggi TNI, Jenderal Dudung sudah pasti dibekali kedalaman pengetahuan dan kematangan cara berkomunikasi kepada publik.

“Termasuk soal agama, Jenderal Dudung justru selama ini memberikan perhatian besar terhadap upaya menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia. Mari kita harus jernih melihat setiap persoalan," katanya seperti dikutip Antara.

Baca Juga: Penjelasan KSAD Dudung soal Pernyataan "Tuhan Kita Bukan Orang Arab", Singgung Ainun Najib

Apabila ada sekelompok orang yang tidak menerima pernyataan itu, Menag meminta agar hendaknya diselesaikan dengan bertemu atau berdiskusi langsung. Cara tersebut, menurut Yaqut, akan lebih elegan dan tak menguras energi.

Sebelumnya dalam klarifikasinya, Jenderal Dudung menjelaskan bahwa dirinya ketika berdoa kepada Tuhan menggunakan bahasa Indonesia.

Sebab, dia meyakini bahwa bahasa Indonesia juga digunakan oleh masyarakat Tanah Air ketika berdoa kepada Tuhan.

"Teman-teman juga berdoa seperti ini, 'Anak saya hari ini ujian semester, mohon diberikan ketenangan, semoga bisa menyelesaikan persoalan-persoalan itu dengan baik dan nilainya bagus'. Bahasa Arabnya kan kira-kira enggak tahu kita," kata Dudung dikutip Kompas.com pada Senin (7/2/2022).

Jenderal Dudung menyampaikan klarifikasinya itu saat bertemu dengan para pimpinan redaksi (pimred) dalam acara Coffee Morning Pimpinan Redaksi Bersama KASAD di Markas Besar Angkatan Darat (Mabes AD).

Baca Juga: KSAD Dudung Rekruit Santri Jadi TNI Karena Akhlaknya Terjaga

Lebih lanjut, Jenderal Dudung menuturkan dirinya meyakini bahwa Tuhan mengerti ketika doa yang dirapalkan menggunakan bahasa Indonesia.

"Mau pakai bahasa Sunda, bahasa Jawa, bahasa Ambon, semuanya, bahasa Inggris saja Allah tahu. Karena memang Tuhan itu bukan orang Arab," ucap eks Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu.

"Jadi, bahasanya (berdoa) pakai bahasa Indonesia ya enggak apa-apa, enggak harus pakai bahasa Arab."

Jenderal Dudung menambahkan dirinya mengaku heran pernyataannya tersebut dipersoalkan oleh kelompok masyarakat tertentu.

Menurut Jenderal Dudung, Emha Ainun Najib atau Cak Nun dulu pernah menyampaikan pernyataan yang hampir serupa dengan pernyatannya.



Sumber : Kompas TV/Antara/Kompas.com



BERITA LAINNYA



Close Ads x