JAKARTA, KOMPAS.TV – Haji Mohammad Jusuf Hamka atau biasa disapa babah Alun tidak menyangka dirinya akan diberi amanah jadi salah satu pengurus Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) era KH Yahya Cholil Staquf periode kepengurusan 2022-2027.
Dalam pengukuhan Pengurus PBNU di Balipapan Senin lalu, Jusuf Hamka, panggilan lain dari H. Mohammad Jusuf Hamka, mendapatkan amanah jadi ketua PBNU bidang budaya dan Kesra.
Dalam sejarah, Jusuf Hamka disinyalir jadi ketua PBNU pertama dari Tionghoa. Sebuah terobosan di era PBNU Gus Yahya selain memasukkan unsur perempuan dan menjauhkan diri dari politik praktis.
Saat pengukuhan, Ia berfoto dengan Gus Yahya memakai baju berwarna putih dan peci hitam. Dengan setelan baju itu, Jusuf Hamka tampak khas sebagai warga NU.
“Hari Senin didalam acara pelantikan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) di Balikpapan saya mendapat kehormatan dengan diberi wejangan dan nasihat dr Gus Yahya Staquf (Ketum PBNU) dan pesan beliau supaya saya tetap berdakwah,” papar Jusuf Hamka di akun instagramnya Babah Alun @jusufhamka.
Gus Yahya lantas meminta Jusuf Hamka untuk senantiasa mengharumkan nama Islam dan berdakwah seperti halnya yang ia lakukan saat ini.
“Berdakwah dengan senantiasa mengharumkan nama Islam. Islam yang Toleran dan Rahmatan Lilalamin. Semoga saya tetap amanah, Amin Ya Rabbal Alamin,” tutupnya.
Sebelumnya, ia juga sempat bersama dengan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dalam sebuah penerbangan menuju pengukuhan pada hari Minggu (30/1).
Bahkan, Jusuf Hamka sendiri yang menjemput ulama kharismatik itu dari Surabaya.
“Saya mendapat kehormatan utk menjemput Rois Aam PBNU di Surabaya dan mengantarkan beliau ke Balikpapan untuk menghadiri Pelantikan Pengurus PBNU Insyalah besok Tgl 31/1/22 pengurus lengkap PBNU akan dikukuhkan, dan dalam acara pelantikan ini kami mendapat kehormatan yang luar biasa karena Presiden Jokowi berkenan hadir. Insyallah NU terus dapat mewarnai Negeri dengan Keberagaman, Kebhinekaan dan Toleransi,” tutupnya.
Baca Juga: Jokowi Suruh Bajak Ainun Najib, PBNU Langsung Gerak Cepat Pulangkan Kader NU di Luar Negeri
Jusuf Hamka adalah seorang keturunan Tionghoa. Ayahnya bernama Joseph Suahaimi S.H (Jauw To Tijiang) merupakan seorang dosen di Universitas 17 Agustus 1945.
Nama Hamka dalam namanya sendiri diambil dari seorang ulama yang berpengaruh bagi hidupnya, yakni Haji Abdul Karim Amrullah atau biasa dikenal dengan nama Buya Hamka.
Jusuf Hamka sendiri berprofesi sebagai seorang pengusaha. Ia adalah bos jalan tol dan sering disebut sebagai raja jalan tol. Perusahannya bernama PT Citra Marga Nusapha Persada.
Jusuf Hamka dikenal sebagai seorang pengusaha muslim-tionghoa yang sangat dermawan dan kerap membantu orang kesusahan.
Pada 2018 lalu, ia sempat jadi sorotan karena menjual nasi kuning beserta lauk-pauk seharga Rp 3000 rupiah perporsi. Nasi kuning itu bernama "Podjok Halal".
Dalam sebuah wawancara dengan KOMPAS TV, Jusuf Hamka menjelaskan bahwa memang warung tersebut diperuntukkan bagi fakir miskin dan duafa.
“Mungkin secara matematika rugi, tapi ini dagang paling untung. Harta yang kita sedekahkan ini adalah harta kita di akhirat nanti,” paparnya.
Ia juga memberi makanan warung-warung di sekitarnya dengan harga normal, lantas dijual lagi dengan harga 3 ribu rupiah kepada fakir miskin. Bahkan tak jarang, yang tidak punya uang dikasih gratis.
Baca Juga: Mengintip Gaji Besar Ainun Najib, Kader NU yang Diminta Pulang Jokowi
Selain itu, ia bermimpi untuk membangun 1000 masjid di Indonesia. Masjid yang ia impikan sebagai rumah besar bagi fakir miskin dan duafa, serta tentu saja pusat Islam ramah. Hal itu sudah ia mulai sejak 2017 lalu.
Masjid berikutnya diresmikan tahun 2021 dinamai masjid babah Alun di Tol Selatan dan Tol Sentul Timur. Proyek lain ada di Soreang Pasir Koja, Bandung dan Sumedang.
"Ini wakaf, bentuk terima kasih kepada Allah dan bukan berbisnis. Kita tunjukkan Islam Rahmatan lil alamin melalui mimpi ini," paparnya.
Kini, dengan amanah baru sebagai Ketua PBNU Jusuf Hamka akan terus menyampaikan Islam dengan ramah seperti yang ia bilang, mewarnai negeri dengan keberagamaan dan kebinekaan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.