JAKARTA, KOMPAS.TV. - Presiden Jokowi secara terbuka meminta kader Nadhlatul Ulama (NU) potensial, Ainun Najib, dipulangkan ke Indonesia lewat para kiai dalam pidato Pengukuhan Pengurus PBNU Senin lalu, 31 Januari 2022.
Kata Jokowi, ia kenal dengan seorang kader NU yang potensial, tapi justru berkarya di luar negeri.
Kalau memulangkan dia, harus gajinya tinggi sebab di Singapura ia punya gaji besar. Sosok itu adalah Ainun Najib.
Ainun Najib sendiri adalah kader Nadhlatul Ulama yang saat ini bekerja di Singapura.
Berdasarkan informasi di bio linkedin Ainun Najib, saat ini ia bekerja sebagai Head of Analitycs and Platform Regional Business di Perusahaan Grab.
Tercatat, Najib sudah bekerja selama hampir tiga tahun.
Baca Juga: Jokowi Suruh Bajak Ainun Najib, PBNU Langsung Gerak Cepat Pulangkan Kader NU di Luar Negeri
Sebelumnya, ia pernah bekerja di sejumlah startup besar seperti Traveloka selama 3 tahun sebagai Data Scientist dan di perusahaan teknologi besar IBM sebagai Senior Consultan selama 7 tahun 8 bulan.
Prestasi seperti itulah yang sepertinya membuat Jokowi tertarik untuk bawa pulang lagi Ainun Najib agar berkarya ke Indonesia.
Apalagi, Ainun Najib terkenal sebagai aktivis yang tidak pernah lupa Indonesia.
Ia bahkan membangun platform digital KawalCovid untuk membantu penanganan Covid-19 di Indonesia, serta membuat kawalpemilu.
Melansir Kompas.com, rata-rata gaji head of Analytic di perusahaan Singapura sekitaran SGD 9000 perbulan.
Jika dirupiahkan, rata-rata mencapai hampir seratus jutaan atau senilai harga 1 unit mobil LCGC seperti Toyota Agya yang harga barunya di angka Rp 103 juta rupiah.
Jika menilik kurs SGD sekarang, kurs 10.645 per SGD maka rata-rata mencapai angka Rp 95.805.000 juta rupiah.
Belum termasuk tunjangan, insentif, bonus, biaya transportasi dan lain-lain sebagai bagian dari elemen gaji.
Jika ditotal, bisa sampai 150 juta untuk rata-rata pendapatan perkiraan perbulan.
Sementara untuk posisi senior consultant di Singapura, situs penyedia informasi gaji dan pekerjaan Glassdoor gaji rata-rata mulai di angka SGD 11.300 atau senilai 120 juta. Sedangkan untuk kompensasi tertinggi bisa sampai SGD 30.000 atau senilai 320 juta.
Angka segitu, sebenarnya adalah angka normal bagi pekerja profesional di tingkatan manajer business atau engineering.
Ainun Najid diperkirakan mendapatkan senilai itu sebulan.
Pantas saja, Presiden Jokowi secara terbuka meminta para kiai di NU memulangkan alumni Nanyang Tecnological University (NTU) tersebut untuk berkarya di Indonesia.
"Saya kenal satu orang, yang lain masih banyak lagi, beliau ini kerja di Singapura, sudah lama. Setahun lalu saya kenal, ngerjain ini semuanya, apa pun bisa. Masih muda sekali, namanya Mas Ainun Najib, NU," kata Jokowi dalam pidatonya yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden RI.
"Tapi di sana gajinya sangat tinggi sekali, jadi kalau diajak ke sini harus bisa menggaji yang lebih gede dari Singapura. Ini tugasnya nanti Pak Kiai, kalau beliau yang ngendiko, digaji berapa pun, bismillah pasti mau," sambungnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.