Selain itu, melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di puskesmas, di faskes atau melalui telemedisin.
"Dan kemudian stok obat-obatan yang ada di apotek-apotek ini betul-betul harus dikontrol keberadaannya," ucap presiden.
Kedua, Jokowi meminta di bagian hulu dilakukan pencegahan transmisi lokal. Terutama di enam provinsi yang menjadi penyumbang kasus aktif yang terbesar.
Jokowi karena itu meminta agar kondisi enam provinsi itu betul-betul dimonitor dengan ketat.
Baca Juga: Pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Bertambah 224, Total Jadi 4.814 Orang
"Tetapi juga masyarakat ditenangkan dan tidak usah panik, tapi harus tetap waspada," tutur Jokowi.
"Kemudian juga disiplin protokol kesehatan bersama TNI dan Polri, terutama 3M yang masif dan juga pelacakan kontak erat. Ini seperti yang sudah kita lakukan.”
Ketiga, kepala negara meminta pihak terkait disiplin dalam melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk dan pelaksanaan proses karantina yang benar dari luar negeri.
Sebab, Jokowi mengaku masih mendengar informasi ada permainan dalam teknis pelaksanaan karantina pelaku perjalanan luar negeri.
Baca Juga: Boy William Positif Covid-19 Lagi, Geram Dikira Hanya Settingan dan Endorse
"Saya masih mendengar dan ini saya minta Kapolri untuk mengusut tuntas permainan yang ada di karantina. Sudah, karena saya sudah mendengar dari beberapa orang asing komplain ke saya mengenai ini," ucapnya.
Keempat, Jokowi minta adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka, utamanya di Jawa Barat, di DKI Jakarta, dan di Banten.
"Yang terakhir, terkait dengan vaksin. Saya minta terus dipercepat vaksinasi yang (dosis) satu, dua, tetapi juga saya minta vaksinasi booster juga terus dipercepat, utamanya capaian vaksinasi bagi anak 6-11 tahun dan bagi lansia," kata Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Respons Tokoh Masyarakat dan Adat di Kaltim untuk Pembangunan IKN: Terima Kasih Dukungannya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.