JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, angka positivity rate kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan dalam satu minggu terakhir ini.
Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, tingkat perbandingan antara jumlah konfirmasi kasus postif dengan hasil tesnya itu telah mencapai 3,65 persen.
"Hal ini, selain seiring dengan kenaikan kasus konfirmasi, tapi juga sejalan dengan ditingkatkannya angka testing dan tracing," kata Nadia dalam keterangan resminya, Senin (31/1/2022).
Hingga kemarin, Minggu (30/1/2022), jumlah orang yang menjalani tes Covid-19 berkisar 5,75 per 1.000 penduduk dalam satu pekan.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Politikus PDIP Desak Pemerintah Terapkan Kebijakan Rem Darurat
Dengan demikian, kemampuan Indonesia dalam melaksanakan testing dan tracing telah menunjukkan perbaikan.
Bahkan, angka tadi sudah jauh di atas anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni satu per 1.000 penduduk dalam satu minggu.
"Peningkatan kuota testing dan tracing ini merupakan bentuk dari upaya deteksi dini dalam mencegah perluasan penularan, serta mencegah munculnya klaster sebaran yang baru," ujar Nadia.
"Hal ini penting untuk mencegah keterlambatan penanganan kasus, mengingat varian Omicron yang memiliki persebaran lebih cepat namun cenderung tidak bergejala," tambahnya.
Baca Juga: Yogyakarta Konfirmasi 1 Kasus Positif Covid-19 Varian Omicron, Kebijakan Operasional akan Diketatkan
Nadia menambahkan, Kemenkes juga telah mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 dalam satu minggu ini dengan menyiapkan kapasitas tempat tidur pasien atau bed occupancy rate (BOR).
"Secara nasional, total ketersediaan tempat tidur (BOR) perawatan Covid-19 saat ini berjumlah 78.825, yang dapat tingkatkan sampai dengan kapasitas maksimal 156.847 tempat tidur," sebut Nadia.
"Untuk Jakarta sendiri, BOR di 196 rumah sakit rujukan saat ini (tersedia) di 6.496 dari 13.777 kapasitas tempat tidur yang tersedia," imbuhnya.
Tapi, jika kondisi mengatakan bahwa BOR di Jakarta mesti ditambah, maka jumlahnya dapat mengalami peningkatan menjadi 21.000 tempat tidur.
"Jadi, tidak perlu terlalu khawatir, kapasitasnya masih cukup banyak," tutur Nadia, memastikan ketersediaan tempat perawatan pasien Covid-19 di Jakarta.
Baca Juga: Dinkes DKI: Kelompok Umur 21-30 Paling Banyak Terpapar Covid-19
Di samping itu, Nadia tak lupa meminta kepada masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan disiplin agar penyebaran virus Corona tak meluas.
"Jika tidak bergejala, cukup untuk melakukan isoman (isolasi mandiri) di rumah atau isoter (tempat isolasi terpusat), dan manfaatkan layanan telemedicine yang tersedia," imbau Nadia.
"Segera lakukan vaksinasi booster, dan tetap disiplin menegakkan protokol kesehatan. Jangan lengah dan tetap selalu waspada," pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.