Kompas TV nasional peristiwa

Jelang Imlek, Ini 5 Fakta Perayaan Tahun Baru China dan Sejarah Etnis Tionghoa di Indonesia

Kompas.tv - 30 Januari 2022, 12:21 WIB
jelang-imlek-ini-5-fakta-perayaan-tahun-baru-china-dan-sejarah-etnis-tionghoa-di-indonesia
Ilustrasi suasana di sekitar Pasar Gede, Kota Solo, Jawa Tengah, ketika menyambut perayaan Tahun Baru Imlek. (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Dian Nita | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Hari Raya Imlek atau Tahun Baru China akan segera dilaksanakan tepatnya pada 1 Februari 2022 nanti.

Imlek dianggap sebagai hari libur besar bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.

Perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia sudah dilakukan etnis Tionghoa beratus-ratus tahun yang lalu sejak kedatangan mereka ke tanah air.

Berikut fakta-fakta mengenai tradisi Imlek dan etis Tionghoa di Indonesia serta sejarahnya, melansir Kompas.com, Minggu (30/1):

1. Kedatangan etnis Tionghoa

Etnis Tionghoa sudah mulai berdatangan ke Indonesia penjuru negeri sejak zaman Hindia Belanda.

Hal itu tak terlepas dari jatuh bangun dinasti-dinasti di China yang membuat penduduknya bermigrasi ke Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Baca Juga: Menag Yaqut Minta Imlek Dilaksanakan Sederhana dan Prokes Ketat

Salah satu rombongan etnis Tionghoa yang tercatat sejarah datang ke Palembang, Sumatera Selatan adalah di bawah pimpinan Sam Po (Cheng Ho).

Sam Po membawa pekerja Tionghoa dan sebagian besar muslim di Yunan. Mereka lantas mendirikan komunitas Muslim Tionghoa pertama di Indonesia.

2. Etnis Tionghoa di Kerajaan Jawa

Etnis Tionghoa juga menjalin kedekatan dengan Kerajaan Jawa. 

Hal itu dibuktikan dengan dukungan Lasem dan Rembang Kapiten (pemimpin lokal) kepada Raden Rangga dalam usahanya mengalahkan Belanda di Rernbang dan Surabaya pada tahun 1310. 

Hubungan erat ini akhirnya mencapai titik balik dengan diangkatnya Ka iten Tan Jin Sing (atas jasanya yang terpuji) sebagai Bupati Yogyakarta dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung Secodiningrat (KRT Secodningrat) di bawah pemerintahan Sultan Hamengkubuwono III.

Selain itu, etnis Tionghoa juga memiliki hubungan dengan kerajaan Islam di Jawa.

Pada tahun 1475 Raden Patah dikirim oleh Sunan Ampel kembali ke Jawa dan ditempatkan di Demak. 

Baca Juga: Februari Ceria, Ini 3 Shio yang Diprediksi Ketiban Rezeki Setelah Perayaan Imlek 2022

Saat itu, Raden Patah mengambil alih Majapahit, dan menyatakan dirinya sebagai Raja Demak, Kerajaan Islam pertama di Jawa. 

Banyak orang Tionghoa baik yang berlatar belakang Muslim maupun non-Muslim terlibat dalam upaya mereka membangun masjid.

3. Polulasi Etnis Tionghoa di Indonesia

Menurut Goodstats.id, jumlah populasi orang Tionghoa di Indonesia ada 7.670.000 diaspora China di Indonesia. 

"Diaspora China” adalah orang China perantauan, yakni orang-orang dengan keturunan China yang menetap di luar China. 

Dikutip dari National Geographic Indonesia, salah satu gelombang besar kedatangan Tionghoa ke Indonesia adalah pada abad ke-18 hingga ke-20. 

Pada masa kolonial Belanda, banyak orang Tionghoa yang datang sebagai buruh perkebunan atau pekerja tambang timah. 

Pada perempat awal tahun 1900-an, gelombang migrasi sampai pada masuknya sekitar setengah juta etnis Tionghoa ke Hindia-Belanda. 

4. Termasuk Suku Bangsa terbesar di Indonesia 

Etnis Tionghoa menduduki peringkat ke-15 sebagai suku bangsa terbesar di Indonesia dari hasil sensus tahuh 2000. 

Terdapat 1.738.936 penduduk yang mengaku sebagai orang Tionghoa, yang mencakup 0,86 persen dari seluruh penduduk Indonesia.

Pada tahun 2010, hasil sensu menyebutkan bahwa populasi Tionghoa mencapai 2.832.510 jiwa, atau sekitar 1,2 persen dari penduduk Indonesia. 

5. Tradisi Imlek di Indonesia

Menjelang Hari Raya Imlek, orang Tionghoa dengan kepercayaan Konghucu dan Buddha akan melaksanakan sembahyang pergantian tahun.

Dalam prosesi sembahyang kepada Tuhan, ada persembahan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu lauk, kue manis, dan buah-buahan akan disajikan di atas altar.

Baca Juga: Mengenal Gu Zheng, Alat Musik Kecapi Asal China yang Kerap Hiasi Suasana Imlek

Selain bersembahyang kepada Tuhan, mereka juga mendoakan leluhur.

Saat Hari Raya Imlek mereka juga memiliki tradisi memberi angpau dilakukan orangtua kepada anak-anak muda. 

Tradisi ini disebut sudah ada sejak zaman Dinasti Xia dan Dinasti Shang. 

Dalam pemberian angpau, terdapat upacara yang dilakukan. Biasanya, para anak muda akan bersujud di hadapan orang tua.




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x