Sebab, konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan dapat menurunkan hormon testosteron dan memengaruhi produksi sperma hingga kualitasnya pula.
Seorang peneliti dari Harvard sempat melakukan pengamatan mengenai pola makan dan kualitas air mani dari 155 pria.
Hasilnya, pria yang banyak mengonsumsi ikan, terutama dengan kandungan Omega 3 tinggi seperti salmon atau tuna, ternyata memiliki jumlah sperma yang lebih tinggi dan sehat.
Sementara itu, pria yang biasanya hanya makan daging olahan, memiliki jumlah sperma rendah dengan kualitas berupa bentuk abnormal.
Kondisi kesehatan sperma yang tidak sehat itu karena daging olahan dapat menurunkan hormon testosteron.
Berbeda dengan asam lemak Omega 3 yang justru mendorong pembentukan sperma menjadi lebih sehat.
Baca Juga: RUU Ketahanan Keluarga, Urusi LGBT Hingga Donor Sperma
Bagi yang masih sering minum minuman manis bersoda hingga lebih dari satu botol atau gelas dalam sehari, sebaiknya segera hentikan kebiasaan itu.
Sebab, menurut satu penelitian di jurnal Human Reproduction, kebiasaan minum minuman bersoda terlalu banyak itu dapat memengaruhi kecepatan bergerak sperma.
Jelasnya, kandungan gula berlebih dalam minuman bersoda dapat memicu resistensi insulin, yaitu kondisi di mana sel tidak dapat mengambil glukosa dari darah dan menggunakannya untuk energi.
Pada tahap lanjut, kondisi terebut bisa menyebabkan peradangan, yang kemudian menghambat bagaimana sperma bergerak.
Sebanyak 10 penelitian di Inggris sama-sama menarik kesimpulan, paparan radias dari ponsel atau gawai dapat merusak cara sperma bergerak dan mengurangi jumlahnya.
Tak hanya menyebabkan kerusakan DNA pada sperma, gawai yang tersimpan di saku celana juga bisa meningkatkan suhu di dalam skrotum dan menghambat produksi sperma.
Sumber : Sonora.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.