"Kemudian masyarakat kita seakan-akan ingin politik itu kayak majelis taklim, baik-baik. Enggak bisa gitu."
Dalam momen saling sindir antara Anies dan Giring, Adi mengatakan, masyarakat harus memposisikan Giring dan PSI sebagai oposisi.
Seperti diketahui, Anies dan Giring sebelumnya saling sindir di media sosial. Ini dimulai dari aksi Giring menegecek lokasi bakal sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara.
Saat itu, mantan vokalis grup band Nidji itu mengkritik Formula E sebagai program yang ambisius. Ia juga ragu sirkuit tersebut bisa selesai tepat waktu.
Baca Juga: Cerita Anies Baswedan: Waktu 2019 Sempat Diundang Jadi Cawapres, Saya Katakan Tidak karena...
Anies kemudian membalas sindiran Giring dengan mengundang grup band Nidji JIS yang baru selesai dibangun. Grup band tersebut diundang untuk melakukan tes suara atau check sound.
Lewat media sosialnya, Anies memuji suara grup band Nidji tidak sumbang.
Sindiran pun berlanjut. Giring kemudian membuat pantun bahwa di bulan Oktober mendatang akan ada yang tumbang.
Anies pun akhirnya angkat bicara soal kritik Giring untuk Formula E. Ia mengatakan bahwa Giring memiliki waktu luang yang sangat banyak sehingga bisa melakukan kegiatan "tidak perlu" di bakal lokasi Formula E.
Baca Juga: Anies Sebut Belum Waktunya Deklarasi Capres, akan Terus Fokus pada Jakarta hingga Oktober
Terbaru, Giring kembali berkicau lagi melalui akun Twitter pribadinya pada Sabtu (22/1/2022).
"Sound System Terbaik di dunia itu adalah Suara Rakyat, tidak perlu gunakan uang Triliunan. Sementara masih ada mereka yang terlupakan dan terpinggirkan oleh ambisi Firaun yg gemar mengundang orang terpandang di pestanya," tulisan dalam akun Twitter @Giring_Ganesha.
Baca Juga: Terungkap yang Buka Jalan Buat Anies Bikin Formula E di Jakarta Ternyata Dino Patti Djalal
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.