"Sehingga, kita betul-betul mampu mewujudkan insan-insan, anak-anak kita dan masyarakat untuk masuk menuju, dan mengantar mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045," ucap eks Kadiv Propam Polri itu.
Baca Juga: PP Muhammadiyah: Melawan Covid-19 adalah Jihad
Jenderal Sigit juga mengapresiasi PP Muhammadiyah yang selama ini ikut berkontribusi dan berperan aktif bersama, Pemerintah, TNI-Polri, dan elemen masyarakat lainnya dalam hal penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Muhammadiyah memiliki dan membentuk Muhammadiyah Covid-19 Command Center atau MCCC yang dalam kegiatannya, mulai dari bagaimana MCCC ini ikut berkontribusi dalam protokol kesehatan, merawat masyarakat yang sakit. Karena kurang lebih ada 86 lebih rumah sakit rujukan dipersiapkan dari Muhammadiyah untuk para penderita Covid-19," papar Sigit.
Baca Juga: Musim Dingin Tiba, Warga Muhammadiyah di India Keliling Bagi Selimut dan Makanan untuk Duafa
Tak hanya itu, Sigit menyebut, Muhammadiyah juga ikut menggelar akselerasi vaksinasi serta mengerahkan para tenaga vaksinator untuk mewujudkan kekebalan komunal terhadap virus Covid-19.
Berkat kerja keras PP Muhammadiyah dan seluruh pihak tersebut, Sigit mengungkapkan bahwa negara Indonesia saat ini berada di peringkat keempat di seluruh dunia dengan jumlah vaksinasi sekira kurang lebih 300 juta.
"Indonesia jadi negara nomor satu di Asia Tenggara terkait kemampuan kita mengendalikan laju Covid-19 dan ini semua tidak lepas dari kontribusi dari PP Muhammadiyah dalam kontribusi dan fokus dalam penanggulangan Covid-19," jelas Sigit.
Di akhir sambutannya, Sigit kembali menyampaikan apresiasi dan berharap ke depannya PP Muhammadiyah terus melakukan pengembangan program terkait dengan kemaslahatan umat.
Ia meyakini, apa yang dilakukan itu sangat bermanfaat dan sesuai dengan harapan dari masyarakat Indonesia.
Tak hanya itu, Sigit juga berharap Rumah Sakit Muhammadiyah bisa dikembangkan dengan standar fasilitas kesehatan bersifat internasional. Sehingga, hal itu akan mengurangi ketergantungan masyarakat untuk berobat ke luar negeri.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.