"Saya bersama Pak Kapolda memantau langsung proses skrining COVID-19, mulai dari Bandara hingga ke tempat karantina di Asrama Haji Sukolilo Surabaya," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Minggu.
Senada dengan Faik, Pangdam juga menyebut bahwa dua dari 129 PMI yang tiba tersebut terkonfirmasi positif COVID-19.
"Dua orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 kemarin langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo Surabaya," ucap dia.
Dia menambahkan, tim dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo, masih mendalami jenis COVID-19 yang menginfeksi dua pekerja migran tersebut.
"Kemarin masih dinyatakan sebagai COVID-19 biasa. Tapi, masih didalami oleh tim dokter untuk mengetahui apakah varian baru Omicron," katanya.
Sementara itu, ratusan PMI lainnya yang dinyatakan negatif COVID-19 saat ini diwajibkan menjalani karantina selama tujuh hari di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
"Kemarin dari Bandara Juanda sudah kami sediakan bus untuk menuju ke tempat karantina di Asrama Haji Sukolilo Surabaya," tutur dia.
Baca Juga: Bandara Juanda Surabaya Akan Dijadikan Pintu Masuk Kedatangan Internasional
Nantinya, pada hari keenam, para PMI yang dikarantina di Asrama Haji Sukolilo Surabaya akan kembali melakukan tes usap PCR.
"Bagi yang hasil tes PCR-nya negatif, pada hari ketujuh langsung diperbolehkan pulang ke daerah masing-masing. Sedangkan, yang hasil PCR-nya positif, akan dirujuk untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di RSUD dr Soetomo Surabaya," katanya.
Bandara Juanda mulai dioperasikan bertahap pada awal tahun ini, sementara hanya melayani kepulangan pekerja migran Indonesia, sekaligus untuk mengurai proses karantina yang membutuhkan waktu lama agar tidak membeludak di Bandara Soekarno Hatta dan Samratulangi.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.