JAKARTA, KOMPAS.TV — Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) Boyamin Saiman mendorong institusi Polda Sumatra Utara (Sumut) menindak tegas anggota polisi di Polrestabes Medan yang menerima uang suap dari istri bandar narkoba.
Menurutnya, apabila sudah terbukti melanggar anggota polisi tersebut sebaiknya langsung dipecat.
Hal itu dilakukan agar tidak membuat busuk keseluruhan dan berdampak secara psikologis ke anggota yang lain.
"Kalau sudah melanggar ya udah dipotong aja, dipecat dengan tidak hormat, selesai. Karena ini akan membuat busuk keseluruhan kalau tidak tegas. Karena faktor psikologis kepada yang lain ini juga terjadi," kata Boyamin Saiman dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Akhir Pekan Kompas TV, Minggu (23/1/2022).
Lebih lanjut, Boyamin menerangkan soal dampak psikologis yang akan terjadi jika pelanggaran tersebut tidak ditindak tegas.
Salah satunya, kata Boyamin, yaitu sikap malas-malasan yang tentu akan merugikan institusi Polri sendiri.
"Kalau ada orang nakal di suatu lembaga atau kantor tidak diproses dan tidak diberi sanksi maka yang terjadi orang baik pun meski tidak terlibat dia akan malas-malasan. 'Yang jahat aja tidak diapa-apakan, ngapain saya kerja semangat'," terangnya.
Oleh sebab itu, Boyamin mendorong jika kemudian perkara ini naik ke Kejaksaan, ia berharap anggota polisi 'nakal' dapat diberi hukuman berat dan maksimal.
Baca Juga: Polda Sumut Kembalikan Uang Suap dan Penggelapan ke Istri Bandar Narkoba, Totalnya Rp1,150 Miliar
"Ya justru harus berat semua dan nanti saya juga berharap hakim akan memberi hukuman yang maksimal," imbuhnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.