Dia juga diajarkan untuk berusaha lebih dulu sebelum mendapatkan apa yang diinginkan. Misalnya saja dia harus mendapatkan ranking baru bisa mendapat sesuatu.
Putri berpendapat, sangat penting untuk berani memulai dan tidak takut bermimpi setinggi mungkin. Selain itu, semuanya membutuhkan proses.
"Dan jangan enggak mau susah. Karena menurut gue enggak ada yang instan, semua ada prosesnya, nikmati prosesnya dan lo belajar dari proses itu," ucap Putri.
"Dan prosesnya emang susah, tapi nantinya akan worth it kok at the end," sambungnya.
Ayahnya, lanjut Putri, pernah mengatakan bahwa semua orang bisa menjadi kaya, tanpa memandang status, jenis kelamin atau usia.
Namun semua tergantung pada niat dan kemauan masing-masing orang.
"Bapak gue selalu bilang, semua orang punya hak yang sama untuk sukses, mau umur kamu berapa, anaknya siapa, gendernya apa, semua punya hak yang sama untuk sukses. Lo mau apa enggak aja sebenarnya," kata Putri.
Orang tua Putri mendidiknya untuk mandiri, dan melarangnya mencari sponsor usaha dari perusahaan milik mereka.
Sehingga, dia memulai usaha pertamanya tanpa sponsor dari orang tua.
"Mungkin orang merasa 'ah lo gampang bikin event, lo punya all the network, apalagi bapak lo siapa,'" tutur Putri mengingat setiap sindiran yang ditujukan untuknya.
"Gue sangat bersyukur karena didikan orang tua gue mengajarkan gue untuk jadi orang yang sangat mandiri, mereka bener-bener enggak mau ngasih modal, gue enggak boleh nyari sponsor di perusahaan bokap nyokap," sambungnya.
Pada tahun 2014, Putri membuat event pertamanya. Kala itu usianya masih 15 tahun dan dia harus berjuang sendiri mencari sponsor.
Saat itu, beberapa perusahaan menolak bahkan mengabaikannya ketika mencari sponsor. Sebab, idenya dinilai tidak biasa.
"Gue pas presentasi dulu di tengah-tengah disuruh keluar, ada yang langsung nolak, pas gue masih presentasi udah 'kayaknya enggak deh', ditolak lah, ada yang gue enggak boleh masuk," kata Putri.
"Habis itu dia ngomong gini,'kenapa sih enggak minta sponsor ke perusahaan bapak kamu,' itu menurut gue yang paling sakit," lanjutnya.
Penolakan-penolakan itulah yang kemudian membuatnya bersemangat untuk membuktikan diri dia bisa berdiri tanpa sponsor orang tua.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.