SOLO, KOMPAS.TV - Seseorang yang menjadi pelaku gaslighting pasti membuat korbannya merasa inferior atau lebih rendah. Hal ini diungkap oleh psikolog dari Universitas Indonesia, Rininda Mutia.
Mengutip Kompas.com, gaslighting sendiri adalah tindakan memanipulasi seseorang dengan memaksa korban untuk mempertanyakan pikiran, perasaan dan peristiwa yang dialami.
Rininda menyatakan bahwa hal tersebut termasuk ke dalam kekerasan psikis terutama jika terjadi dalam sebuah hubungan tidak sehat atau toxic relationship.
"Pelaku gaslighting membuat pasangannya atau korbannya menjadi inferior," kata psikolog Rininda Mutia dari Universitas Indonesia seperti dikutip Antara, Rabu (19/1/2022).
Ia juga mengatakan, biasanya pelaku gaslighting akan membuat korban merasa kurang percaya diri dan mempertanyakan pertimbangannya sendiri.
Salah satunya, korban sering dibuat bertanya-tanya soal kebenaran mengenai pikiran dan nilai-nilai yang dia pegang selama ini.
Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Gaslighting dan Sikap yang Harus Dilakukan Terhadap Pelaku
Menurut Rininda, gaslighting terjadi lantaran pelaku cenderung hobi memanipulasi keadaan. Akibatnya, seseorang yang menjadi korban justru akan merasa bersalah.
Salah satu manipulasi yang biasa diutarakan pelaku, seperti:
"Aku tuh selingkuh juga karena kamu. Karena kamu enggak perhatian sama aku, makanya aku selingkuh, jadi kamu yang salah."
Padahal, kata Rininda, perilaku selingkuh sudah jelas salah, namun pelakunya tidak mau mengakui dirinya melakukan kesalahan.
Pada momen ini, korban gaslighting umumnya akan mengiyakan, menanggung kesalahan yang sebetulnya bukan miliknya. Padahal, selingkuh berhubungan dengan kontrol diri seseorang.
Bila merasa tidak diperhatikan, seharusnya pelaku bisa secara baik-baik membicarakan itu dengan pasangannya, bukan mencari solusi dengan berselingkuh.
Oleh sebab itu, Rininda menyarankan untuk mengenal lebih dalam seseorang sebelum memutuskan untuk menjalin hubungan lebih erat.
Salah satunya dengan menilai apakah calon pasangan memang punya nilai baik, rasional dalam berpikir dan menghadapi masalah.
Kata Rininda, siapa pun perlu waspada apabila calon pasangan berbuat salah, tetapi malah balik menyalahkan Anda. Itu bisa jadi ciri-ciri awal yang patut diwaspadai.
"Pokoknya kalau sudah ada tanda-tanda dia yang salah tapi kenapa saya yang disalahkan, atau kita sudah merasa kok diri kita jadi berubah ke arah yang lebih enggak percaya diri, insecure, kita harus bisa setting boundaries," jelas Rininda.
Jika hal tersebut telanjur terjadi, salah satu yang perlu dilakukan adalah membela diri untuk melawan dan keluar dari hubungan tersebut.
Menurut Rininda, semua orang berhak berbahagia dan memperjuangkan kebahagiaannya.
"Karena setiap orang berhak untuk mendapatkan kebahagiaan, untuk memperjuangkan kebahagiaannya. Dan kebahagiaan tidak didapat hanya dari satu orang itu saja, apalagi orang itu adalah orang yang menyakiti kita," pungkasnya.
Baca Juga: Lucas WayV Dituding Lakukan Gaslighting, Ini Tanda-Tanda Seseorang Melakukan Gaslighting
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.