Gejala yang paling umum ditemukan pada penderita Covid-19 varian Omicron di Indonesia adalah sebagai berikut:
Uniknya, gejala hilangnya penciuman dan indra perasa yang banyak ditemukan pada Covid-19 varian lain, tidak ditemukan pada penderita varian Omicron di Indonesia. Penderita Covid-19 Omicron di Indonesia yang mengalami hilang penciuman dan indra perasa hanya terjadi pada pasien yang baru pertama kali terpapar virus Covid-19. Sedangkan pada pasien reinfeksi tidak mengalami gejala ini.
Dilansir dari National Health Services United Kingdom, gejala flu biasa antara lain:
Direktur Manajemen Penyakit Menular Berbahaya Badan Kesehatan Dunia (WHO) Dr Sylvie Briand menyebut ada gejala spesifik yang bisa membedakan Covid-19 dan batuk pilek biasa.
Gejala batuk pilek biasanya adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, juga gejala di saluran pernapasan atas seperti bersin dan batuk.
Penjelasan Sylvie itu diunggah Science in 5 di akun Instagram @who.
"Untuk Covid-19 gejalanya sama sebenarnya, tapi ada tambahan gejala spesifik pada Covid-190 seperti anosmia yaitu kehilangan kemampuan membau dan ageusia atau kehilangan kemampuan merasa."
Kendati demikian, tidak semua pasien Covid-19 varian Omicron mengalami gejala anosmia.
Dari berbagai kasus yang ada, pasien Covid-19 Omicron tidak mengeluhkan penurunan kemampuan indra penciuman. Sedangkan orang yang mengalami flu atau batuk pilek, mengalami gangguan indra penciuman.
Gangguan indra penciuman pada penderita flu biasa hanya berlangsung sementara. Sedangkan untuk penderita Covid-19 secara umum, gangguan indra penciuman berlangsung lama.
Itulah perbedaan gejala Covid-19 Omicron di Indonesia dengan sakit flu atau batuk pilek biasa. Tetap waspada dan jalankan protokol kesehatan.
Baca Juga: Akhir Januari, Alat Pendeteksi Awal Omicron yang Disebut SGTF Rampung Diproduksi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.