Skema OGP mewajibkan seluruh jemaah umrah yang tiba di Asrama Haji Pondok Gede langsung melakukan penapisan atau screening kesehatan dan kelengkapan dokumen.
Hilman menegaskan, mekanisme buka tutup ini dilakukan seiring perkembangan Covid-19 varian Omicron di Indonesia dan Arab Saudi.
Sebab itu, selain mengevaluasi OGP, Kemenag juga akan terus memantau perkembangan Omicron di dua negara ini.
"Kami akan mengkaji konsep OGP secara menyeluruh dengan melihat perkembangan yang terjadi, di saat virus Omicron makin berkembang di beberapa negara termasuk Indonesia dan Arab Saudi," ujarnya.
Lebih lanjut, Hilman Latief menuturkan setelah menggelar evaluasi dengan kementerian terkait, Kemenag akan memutuskan apakah akan kembali memberangkatkan atau menghentikan sementara perjalanan umrah.
"Kami hanya mendorong PPIU untuk lebih perlahan mengirim jamaah, jangan terlalu banyak, jangan dilakukan secara dadakan dan kami akan segera mengumumkan hasil evaluasi," kata Hilman.
Baca Juga: Kemenag Setop Sementara Pemberangkatan Jemaah Umrah, Ada Apa?
Seperti diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, pemberangkatan jamaah umrah masa pandemi ini sudah berjalan delapan hari sejak penerbangan perdana, yakni tepatnya pada 8 Januari 2022.
Ada sekitar 1.731 jemaah telah berangkat melalui Asrama Haji Embarkasi Pondok Gede Jakarta.
Menurut penjelasan Hilman, jemaah umrah yang berangkat 8 Januari akan kembali ke Indonesia tanggal 17 Januari 2022.
Sekembalinya jemaah ke Indonesia, Kemenag akan mengevaluasi serta melihat ada atau tidaknya jemaah yang terdeteksi Omicron.
Baca Juga: Dibuka Lagi Saat Pandemi, Intip Besaran Biaya Umrah Paling Murah 32 Juta
Sumber : Kompas TV/kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.