Pada alergi susu, biasanya penderita mengalami ruam atau gatal-gatal pada kulit.
Adapun intoleransi laktosa tidak menimbulkan efek yang tidak nyaman pada saluran pencernaan setelah 30 menit hingga dua jam mengonsumsi susu.
Arif mengatakan, saat seseorang kekurangan enzim laktase dan mengonsumsi susu dengan kandungan laktase, maka saluran pencernaan akan menyerap air lebih banyak dari seluruh bagian tubuh.
Oleh sebab itu, seorang intoleran laktosa biasanya akan mengalami diare dan merasakan sensasi yang tidak nyaman di perutnya setelah konsumsi susu.
“Jadi, bersyukur buat teman-teman yang bisa mengonsumsi susu sapi seperti biasa. Karena intoleran laktosa itu nggak nyaman. Dari segi presentasenya juga hampir 80 persen intoleran laktosa dialami oleh masyarakat Asia,” ujarnya.
Arif melanjutkan, kondisi intoleransi laktosa banyak dialami pada masyarakat Asia sebab secara turun-temurun tidak memiliki kebiasaan atau tradisi meminum susu sapi secara rutin.
Dari segi budaya dan turun-temurun, masyarakat kita itu bukan peminum susu yang biasa.
Beda dengan Eropa, mereka banyak sekali terpapar konsumsi susu di negara sana.
“Kalau kita itu tidak sebanyak atau sebiasa orang-orang sana. Oleh karena itulah kita akhirnya memiliki karakteristik yang intoleransi laktosa,” jelasnya.
Di sisi lain, sebetulnya laktosa memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia. Begitu pula dengan susu sapi.
Bagi seorang yang mengalami intoleran laktosa bukan berarti harus menghindari atau tidak mengonsumsi susu sama sekali.
“Pada intoleran laktosa sebetulnya bukan berarti kita tidak boleh minum susu. Kita tetap bisa mendapatkan manfaat dari susu, terutama susu sapi, untuk kesehatan dengan produk yang bebas laktosa,” tutur Arif.
Baca Juga: Yuk, Hidup Sehat dengan Susu Sapi! Salah Satu Khasiatnya Dapat Turunkan Berat Badan
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.