Baca Juga: Sepulang dari Arab Saudi, 419 Jemaah Umrah Indonesia Tetap Jalani Proses Karantina di Hotel
Dia menyatakan, jumlah 419 jemaah yang berangkat berdasarkan kesiapan dan menyesuaikan jadwal penerbangan, dan bukan karena adanya pembatasan dari Pemerintah Arab Saudi.
Dia juga mengingatkan pentingnya jemaah tetap tertib dan mematuhi protokol kesehatan.
Hal ini untuk memberikan pesan kepada Pemerintah Arab Saudi bahwa Indonesia siap memanfaatkan kuota maksimal jumlah jemaah.
"Kedisiplinan jemaah umrah ini untuk menunjukkan kepada pemerintah Arab Saudi, Indonesia siap beri kuota maksimal haji," paparnya.
Hilman meminta pihak travel yang melayani jemaah umrah mengatur keberangkatan dengan baik dan bisa saling bekerja sama.
Dengan demikian maka dapat menjadi contoh agar bisa menjadi modal Indonesia untuk memberangkatkan kembali jemaah umrah.
Hilman mengatakan, menurut aturan maka para jemaah akan menjalani karantina selama lima hari setelah tiba di Arab Saudi.
Setelah selesai masa karantina, barulah jemaah bisa melakukan ibadan umrah.
Seluruh jemaah yang berangkat hari ini, sambung Hilman, sudah dipastikan telah divaksin Covid-19 secara lengkap.
"Di sana peraturan juga sangat ketat, tetapi kenyamanan jemaah menjadi yang utama," tegasnya.
Hilman menjelaskan, rencana memberangkatkan jemaah umrah sudah tertunda beberpa kali.
Baca Juga: Mulai Hari Ini Pemerintah Kembali Buka Ibadah Umrah
Sebelumnya, pemerintah berencana memberangkatkan jemaah pada 13 Desember 2021, namun tertunda.
Kemudian rencana berikutnya adalah pada 19, 23, 25 Desember 2021, namun juga tidak dapat dilaksanakan.
Pada Januari ini, kata HIlman, Arab Saudi masih bisa menerima ratusan ribu jemaah, tetapi memang ada pengetatan.
Baca Juga: Sore Ini Jemaah Umrah Indonesia Tiba di Tanah Suci, Mereka akan Dipasangi Gelang Khusus
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.