“Kami melaporkan semua nama yang masuk orbit pilpres,” terang Adhie.
Dia berharap KPK dapat memproses dan memberikan klarifikasi soal apakah para tokoh tersebut terlibat korupsi atau tidak.
Tujuannya, sambung Adhie, agar nantinya tidak ada lagi kampanye hitam yang terhadap tiga tokoh tersebut.
“Agar nanti di masa kampanye pemilu tidak ada lagi black champaign, sehingga pemilu presiden hanya fokus di gagasan dan program,” sebut Adhie Massardi.
Ketika ditanya kembali oleh presenter Frisca Clarisa apakah ada bukti baru atau hanya sekadar meminta klarifikasi ke KPK?
Adhie menjawab bahwa bukti untuk dugaan keterlibatan Erick Thohir dalam tes PCR sudah ada di sebuah buku.
Sementara untuk Ganjar Pranowo, Adhie menyatakan, kasus e-KTP belum final.
Baca Juga: Adhie Massardi: Penguasa Jangan Terlalu Banyak Main di Dunia Maya - SATU MEJA
Menurutnya, masih ada pertanyaan dari publik soal fakta-fakta persidangan yang belum dielaborasi KPK.
“Soal e-ktp ini belum final karena ada pertanyaan dari publik kenapa fakta persidangan tidak dieloborasi kpk rezim lama. Ini menimbulkan pertanyaan dari masyarakat,” paparnya.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi adanya pelaporan terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke KPK.
Seperti diketahui Ganjar merupakan kader partai berlambang kepala banteng tersebut.
PDIP menganggap pelaporan terhadap Ganjar tersebut merupakan dinamika politik menjelang pemilu 2024.
“Ini dinamika politik dalam rangka jelang pemilu presiden 2024,” kata Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Jumat (7/1/2022).
Menurut Hasto, ada pihak-pihak yang sengaja memainkan isu korupsi menjelang tahun politik.
Sebab, menurut Hasto, kasus dugaan korupsi e-ktp yang dilaporkan tersebut, sama sekali tidak terkait dengan Ganjar Pranowo.
Kasus tersebut, Hasto menambahkan, telah melalui proses pengadilan dan sama sekali tidak ada persoalan menyangkut Ganjar Pranowo.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.