"Semua bergerak, modal kita di situ, kebersamaan, gotong royong itu modal kita," tambah Presiden.
Presiden Jokowi mengakui bahwa tahun 2021 merupakan tahun yang sangat sulit.
"Tahun yang tidak mudah, tidak gampang, karena di pertengahan Juli 2021, pada saat kasus harian kita mencapai 56 ribu itulah saat yang betul-betul saya ingat kengerian, karena di lorong-lorong rumah sakit, di halaman rumah sakit semua penuh pasien Covid-19," ungkap Presiden.
Namun, Presiden Jokowi menyebut pada 2 Januari 2022 kasus Covid-19 di Indonesia hanya tercatat 174 kasus.
"Dari 56 ribu (kasus) turun menjadi 174 (kasus) per hari, inilah yang harus kita syukuri dan kita jaga agar tidak terjadi kasus seperti kasus 2021 di pertengahan Juli tadi," tambah Presiden.
Presiden juga mengajak untuk mensyukuri jumlah penduduk terkonfirmasi positif Covid-19 dibanding total populasi di Indonesia hanyalah 1,6 persen.
Jumlah itu jauh di bawah negara-negara lain yaitu Amerika Serikat 16,8 persen, Brazil 10,5 persen, Rusia 7,2 persen, India 2,5 persen.
"Peringkat kita di 147 dari 222 negara, ini patut kita syukuri," kata Presiden.
Sebelumnya Kementerian Kesehatan menyatakan sasaran vaksinasi adalah 208.265.720 orang atau 80 persen penduduk Indonesia.
Jumlah tersebut terdiri dari tenaga kesehatan, penduduk lanjut usia, petugas publik, masyarakat rentan, masyarakat umum serta penduduk usia 12-17 tahun.
Baca Juga: Riset Vaksin Merah Putih Khawatir Mandek usai Eijkman Dilebur, BRIN: Tidak Ada Hubungannya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.