“Jangan egois, harus bisa menahan diri untuk tidak bepergian dulu ke negara dengan transmisi penularan Covid-19 yang sangat tinggi seperti Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat,” tuturnya.
“Kita harus bekerja sama melindungi orang terdekat kita dari tertular Covid-19. Mari kita menahan diri," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Kemenkes mengumumkan tambahan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia sebanyak 68 kasus, sehingga total pasien Omicron menjadi 136 orang.
Nadia mengungkapkan bahwa 68 orang yang terkonfirmasi Omicron itu merupakan pelaku perjalanan internasional, di mana 11 orang di antaranya adalah warga negara asing (WNA).
“Semua kasus merupakan pelaku perjalanan luar negeri, dengan asal negara kedatangan paling banyak dari Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat,” ujar Nadia, dikutip dari laman Kemenkes RI, Sabtu (1/1/2022).
Nadia berkata dari 68 kasus varian Omicron di Indonesia yang baru terkonfirmasi tersebut, 29 orang tidak bergejala, sebanyak 29 orang bergejala ringan, satu orang bergejala sedang, serta 9 orang lainnya tanpa keterangan.
Sebanyak 136 kasus Omicron di Indonesia tadi berasal dari pelaku perjalanan luar negeri dengan riwayat perjalanan dari Inggris, UEA, Arab Saudi, Jepang, Malaysia, Malawi, Republik Kongo, Spanyol, USA, Kenya, Korea, Mesir, serta Nigeria.
Nadia mengungkapkan, pemerintah akan terus melakukan pengetatan pintu masuk negara, terutama di perbatasan laut dan darat.
Baca Juga: Para Politikus DPR Soroti Awal 2022 dalam Bayangan Omicron dan Kenaikan Harga Sembako
"Positivity rate di pintu masuk laut dan darat 10 kali lebih tinggi daripada di udara," imbuhnya.
Dia juga meminta masyarakat untuk mengurangi mobilitas serta disiplin melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.