JAKARTA, KOMPAS.TV - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sejumlah sekolah akan kembali digelar mulai Senin, 3 Januari 2022.
Ilmuwan World Health Organization (WHO) Dr Maria Van Kerkhove mengatakan, pihak sekolah perlu menerapkan tindakan pencegahan. Salah satunya demi PTM yang aman selama pandemi Covid-19.
Maria menilai penerapan protokol kesehatan perlu tetap dijalankan secara ketat dan disiplin selama pembelajaran berlangsung.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus akibat PTM.
Oleh sebab itu dibutuhkan langkah-langkah yang harus diambil sekolah untuk menjaga siswa dan para pengajarnya agar tetap aman dari Covid-19.
Melansir laman resmi Satgas Covid-19, Maria yang juga merupakan ahli epidemiologi penyakit menular ini menyebut ada sejumlah hal yang harus diperhatikan sekolah.
Baca Juga: Liburan Sekolah Bisa Tetap Aman dan Seru di Tengah Pandemi Covid-19, Begini Jurus dari Psikolog UGM
Berikut ini 4 langkah yang harus diperhatikan sekolah agar aman dari Covid-19 selama melaksanakan PTM:
1. Memastikan bahwa dilakukan upaya-upaya untuk mengurangi penularan sebanyak mungkin di komunitas tersebut karena individu yang bekerja di sekolah tersebut tinggal di komunitas.
2. Memastikan bahwa telah memiliki sistem yang baik di dalam sistem sekolah untuk dapat memantau kesehatan siswa dan pengajar.
Maria mengatakan, ini adalah rencana untuk dapat mendeteksi kasus dan memastikan anak-anak yang tidak sehat untuk tetap tinggal di rumah.
3. Memastikan ada komunikasi yang baik dengan siswa itu sendiri, serta orang tua sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan jika seorang siswa sedang tidak sehat atau jika seorang guru tidak sehat.
“Jika siswa merasa tidak sehat, kami menyarankan agar mereka tinggal di rumah dan dirawat oleh orang tua atau wali di rumah. Jika ada kasus di sekolah, mereka harus dapat dideteksi sehingga mereka dapat menerima perawatan yang tepat,” kata Maria.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa mereka yang melakukan tes Covid-19 dapat menerima perawatan yang tepat.
Terutama perawatan yang sesuai kebutuhan berdasarkan gejala yang dimiliki sehingga selanjutnya bisa dilakukan pelacakan kontak.
“Jadi sama seperti yang kita lakukan di masyarakat umum, jika ada kasus yang teridentifikasi, yang ingin kita lakukan adalah memastikan bahwa kita mencegah peluang dari virus itu, dari penularan dari satu orang ke orang lain,” ungkapnya.
4. Memastikan ada ketentuan yang baik di sekolah untuk meminimalkan pengurangan, dan meminimalkan peluang penyebaran virus Covid-19.
Untuk menjaga diri sendiri, setiap siswa harus selalu diingatkan untuk selalu menjaga jarak, memakai masker yang tepat dan menjaga kebersihan dengan rutin cuci tangan, serta menjauhi tempat keramaian.
“Semua faktor ini penting di rumah Anda, di komunitas Anda, dan juga di sekolah. Ini dimulai tentang menjaga diri Anda tetap aman. Ingatlah bahwa siapa pun dapat terinfeksi virus SARS-CoV-2, termasuk anak-anak, dan mereka dapat menularkan virus tersebut ke orang lain,” tegas Maria.
Baca Juga: Berat Badan Meningkat Selama Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 6 Tips Pencegahannya
Hal lain yang perlu dilakukan meliputi pelaksanaan disinfeksi, meningkatkan jumlah ventilasi, menjaga jarak, serta memastikan seluruh pihak telah menerima vaksin Covid-19.
Perlu diketahui, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengubah kebijakan libur sekolah dan pengambilan rapor semester 1 bagi pelajar tahun ajaran 2021/2022.
Berdasarkan SE Sesjen, pembagian rapor semester 1 dan libur sekolah tahun ajaran 2021/2022 sesuai dengan kalender pendidikan yang ditetapkan oleh pemda masing-masing.
Adapun beberapa pemda dan pemprov menetapkan untuk libur akhir semester gasal berlangsung mulai tanggal 20-31 Desember 2021.
Artinya, awal Semester genap tahun pelajaran 2021/2022 dimulai pada Senin, 3 Januari 2022 dengan kegiatan belajar mengajar yang tetap mengedepankan disiplin prokes.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.