JAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengkritisi kebijakan pemerintah yang menaikan harga elpiji nonsubsidi hingga rencana penghapusan Bahan Bakar Minyak (BBM) premium dan pertalite dalam waktu berdekatan.
Politikus PKS itu menyebut, pemerintah terkesan ugal-ugalan dalam menjalani roda pemerintahan dan tidak peka terhadap kesulitan yang dihadapi masyarakat sehingga tega menaikan harga bahan energi tersebut secara berbarengan.
“Bagaimana bisa Pemerintah menaikan harga komoditas dasar yang diperlukan secara serentak tanpa memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat."
"Dalam kondisi seperti ini pemerintah harusnya lebih berhati-hati mengambil keputusan menaikan harga gas, BBM dan listrik. Jangan sampai karena niat menghemat anggaran kompensasi malah menimbulkan gejolak sosial di kalangan masyarakat,” kata Mulyanto dalam keterangan tertulis, Kamis (30/12/2021).
Baca Juga: Pusat Studi Energi Dukung Rencana Penghapusan BBM Jenis Premium dan Pertalite, Ini Alasannya
Selain itu, PKS juga menolak rencana pemerintah menaikan tarif dasar listrik (TDL) pada awal tahun 2022 mendatang.
Karena itu, pihaknya berupaya menggunakan hak konstitusionalnya agar pemerintah membatalkan rencana tersebut.
“Masak kebijakan kenaikan tarif listrik PLN, kenaikan harga LPG non-subsidi, dan penghapusan premium, yang menyisakan BBM mahal bagi masyarakat, dilakukan secara serentak di tahun 2022,” ujarnya.
Ia menyebut, ekonomi masyarakat masih kembang-kempis tergerus pandemi Covid-19 yang belum usai dan saat ini masyarakat tengah dihantui penyebaran varian Omicron.
“Ini benar-benar kebijakan yang mencekik rakyat, khususnya mereka yang pendapatannya pas-pasan,” ujarnya.
Ia menambahkan, kenaikan harga energi ini akan langsung menusuk jantung kehidupan masyarakat, termasuk usaha kecil dan menengah yang baru mulai bergeliat untuk bangkit.
Dia khawatir ini akan mendorong inflasi dan melemahkan daya beli masyarakat yang memang sudah lemah.
Baca Juga: Pertalite dan Premium akan Dihapus, Ini Perbandingan Harga BBM Pertamina dengan Shell
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.