Kompas TV nasional politik

Survei Capres Bertebaran, Partai Politik Belum Melirik

Kompas.tv - 27 Desember 2021, 21:51 WIB
survei-capres-bertebaran-partai-politik-belum-melirik
Elektabilitas Bakal Capres 2024 (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Edy A. Putra

Pecatur ini ingin mematuhi instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang tertuang dalam surat DPP PDIP Nomor 3134/IN/DPP/VIII/2021 terkait kader PDIP yang dilarang menanggapi isu mengenai capres untuk pemilihan 2024. 

"Kita ini udah tegak lurus saja ibu ketua umum sudah mengeluarkan surat 11 Agustus 2021 untuk tidak berkomentar (isu soal capres)," kata Utut di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (22/12/2021). 

Sementara Partai Gerindra, meski telah menyatakan akan mendukung Prabowo dalam pilpres 2024, suaranya masih juga belum bulat. Kenyataannya, sang ketua umum masih belum tegas menyatakan kesiapannya.

"Pokoknya begini, semua survei apa pun yang dihasilkan itukan gambaran dari sebuah potret gambaran dari sebuah keadaan sehingga kami membuat itu sebagai sebuah cara pandang potret keadaan masyarakat hari itu. Tentu saja keputusan politik akan kita ambil pada waktu yang tepat pada suasana yang benar," kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (1/12/2021).

Baca Juga: Hasil Survei Capres 2024: Prabowo dan Ganjar Bersaing Ketat, Puan dan Airlangga Ada di Papan Bawah

Sedangkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menyodorkan nama Ketua Umum Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden, justru tidak terpengaruh dengan elektabilitas para calon yang namanya banyak beredar saat ini.

Sebab dari banyak hasil survei, tidak ada tokoh partai atau tokoh di luar partai yang suaranya lebih dari 30 persen. Jika ada tokoh yang elektoralnya di bawah 30 persen, artinya belum ada jaminan menjadi presiden.

"Tidak ada jaminan untuk menang," ujar Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid.

Gus Jazil, sapaannya, yakin dalam tempo dua tahun mendatang banyak hal yang bisa berubah.

"Bisa jadi, saya kerja dua tahun lagi, Muhaimin bisa melebihi Ganjar," katanya.

Guz Jazil memberi contoh yang jelas sudah terjadi

 "Contohnya Ma'ruf Amin yang tidak ada di survei, buktinya jadi wapres," kata Guz Jazil.

Partai politik tampaknya belum banyak melirik para kandidat hanya semata berdasarkan hasil survei. Politik Indonesia memang seringkali memberi kejutan di akhir waktu. Kita tunggu.


 


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x