Selain potongan tubuh manusia, terdapat material seperti pecahan pelat motor atau kendaraan dari lokasi ledakan sekitar 10 meter.
Kapal selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak sejak Rabu (22/4/2021). Panglima TNI waktu itu, Marsekal Hadi Cahyanto menyatakan, kapal selam KRI Nanggala-402 tenggelam di kedalaman sekitar 830 meter.
Hal ini berdasarkan temuan pengamatan dari semua tim pencari baik oleh tim TNI maupun oleh kapal pencari dari negara sahabat.
Panglima menambahkan, seluruh awak KRI Nanggala-402 yang berjumlah 53 orang gugur.
Sementara itu, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono menyatakan, KRI Nanggala-402 yang tenggelam di kedalaman 838 meter di perairan Bali terbelah menjadi tiga bagian.
KSAL menambahkan, penyebab keretakan pada KRI Nanggala-402 ialah tenggelamnya kapal itu hingga melebihi jangkauan kedalaman maksimal yakni melebihi 500 meter.
Kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang terjadi pada Rabu (8/9/2021) dini hari.
Kronologi kebakaran di Ruang Tahanan Blok C Lapas Kelas I Tangerang di Jl. Veteran Kel. Sukasari Kec./Kota Tangerang, diceritakan oleh saksi kebakaran, pegawai Lapas Kelas I Tangerang, Iyan Sofyan.
Menurut keterangan saksi, kejadian bermula pukul 02.30 WIB, Rabu (8/9/2021) dini hari saat saksi mendengar teriakan kebakaran dari napi penghuni Blok C.
Petugas jaga kemudian berhasil mengevakuasi kurang lebih dua puluh orang. Namun, sebanyak 100 orang napi tidak berhasil dievakuasi karena api semakin membesar.
"Petugas jaga berhasil mengevakuasi kurang lebih 20 orang napi, namun, sebanyak 100 orang napi tidak berhasil dilakukan evakuasi karena api semakin membesar," tulis keterangan saksi yang diterima Kompas.TV, Rabu (8/9/2021).
Gunung Semeru mengalami erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran pada Sabtu (4/12/2021) sore.
Akibat peristiwa itu puluhan orang meninggal dunia dan puluhan rumah mengalami kerusakan. Erupsi Gunung Semeru juga menyebabkan satu jembatan penghubung Kabupaten Lumajang dan Malang, putus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Wawan Hadi menuturkan, gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengeluarkan awan panas guguran (APG) hingga mencapai hingga 11 kilometer mengarah ke Curah Kobokan.
Hingga Senin (20/12/2021) gempa guguran masih terjadi di Gunung Semeru.
Laporan pengamatan PVMBG pada pukul 06.00-12.00 WIB, Senin (20/12/2021), menemukan bahwa telah terjadi gempa guguran sebanyak 5 kali dan gempa tektonik jauh sebanyak 3 kali.
"5 kali gempa Guguran dengan amplitudo 2-4 mm dan lama gempa 60-90 detik. 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 7-22 mm, S-P 20-57 detik dan lama gempa 65-155 detik," tulis pihak PVMBG dikutip dalam laman resmi, Senin (20/12/2021).
Gempa bumi tektonik berkekuatan M7,4 mengguncang wilayah Laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pukul 10.20 WIB, Selasa (14/12/2021).
Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat menerbitkan peringatan dini tsunami akibat gempa bumi tersebut.
Peringatan dini tsunami tersebut kemudian dicabut dua jam setelah gempa bumi.
Hingga Kamis (16/12/2021), sudah terjadi gempa susulan sebanyak 505 kali. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Inforamasi Gempa bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono.
"Hanya ada gempa susulan (aftershock) sebanyak 505 hingga pukul 09.00 WIB tadi pagi (di gempa bumi Larantuka, NTT)," kata Daryono kepada Kompas.com, Kamis (16/12/2021).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.