Penumpukan penumpang terjadi karena Wisma Atlet ditutup akibat adanya seorang petugas kebersihan yang terinfeksi virus corona varian Omicron.
Oleh karena itu, Satgas Udara Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta harus mengirim para penumpang ke lokasi karantina lain.
Kemudian, pada Sabtu pekan lalu sekitar pukul 13.00 WIB, pihaknya mulai memberangkatkan para penumpang ke lokasi karantina kesehatan di Rusun Nagrak, Jakarta Utara.
Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19 Bahas Daftar Negara yang Dilarang Masuk Sementara ke Indonesia
"Jam 13.00 WIB itu kami kirim semuanya, bisa terurai sedikit demi sedikit sampai pada hari Minggu itu udah clear. Sekarang enggak ada penumpukan," kata Agus.
"Ya itu video itu ada pada hari Sabtu memang terjadi penumpukan karena ada ketersendatan yang ada di Wisma (Atlet)," ucapnya.
Untuk diketahui, sebelumnya, perempuan dalam video mengeluhkan proses menunggu karantina kesehatan yang cukup lama.
Menurutnya, dia sudah menunggu sejak Jumat sekitar pukul 18.00 WIB. Dia juga menyebut bahwa proses menunggu karantina kesehatan itu merupakan cara pemerintah menyiksa masyarakatnya.
"Masya Allah, udah dari habis Magrib sampai Subuh belum juga selesai, masih ngantre panjang. Tuh guys, ini bener-bener pemerintah penyiksaan nih terhadap rakyat," kata perempuan itu.
Dalam video itu, dia mengaku seorang turis. Sementara itu, kebanyakan penumpang pesawat yang sedang menunggu karantina adalah pekerja migran Indonesia (PMI).
"Ini TKI (tenaga kerja Indonesia/PMI) sebagian ya. Yang turis kayak kita-kita sebagian kecil," ujarnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.