"Masker kain memang bagus jika memiliki beberapa lapisan dan pas (di wajah)," ujar Dr William Schaffner, spesialis penyakit menular sekaligus profesor di Vanderbilt University School of Medicine.
Namun, menurut asisten profesor kedokteran penyakit menular di Baylor College of Medicine, Dr Prathit Kulkarni, ada sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa masker bedah lebih efektif daripada masker kain.
Dia juga menegaskan, penting untuk menggunakan masker bedah yang pas di wajah serta memudahkan kita untuk bernapas.
Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Science, masker bedah 95 persen efektif menyaring partikel virus, daripada masker kain yang hanya mencapai 37 persen saja.
Hal itu berdasarkan hasil analisis data dari 342.183 orang dewasa di Bangladesh.
"Kita memiliki masker filtrasi tinggi, bermuatan elektrostatis seperti masker seperti KF94, KN95, dan N95, dan kita harus menggunakannya," imbuh Collins.
Sementara, Thomas Russo, profesor dan kepala penyakit menular di Universitas di Buffalo, New York menyebut bahwa masker kain yang memiliki kawat hidung, terdiri dari tiga lapis, dan memiliki filter yang baik tetap aman digunakan.
Baca Juga: Gunakan Celana Dalam Perempuan sebagai Masker, Pria Ini Akhirnya Diusir dari Pesawat
Kulkarni menambahkan, belum ada data yang memastikan bahwa mengenakan masker dobel efektif melawan varian Omicron.
Bahkan Collins menyebut bahwa masker dobel justru membuat seseorang sulit bernapas.
"Masker KN95, KF94 atau N95 memang lebih melindungi daripada masker konvensional, tetapi jika masker ini dipasang dengan kencang membuat pernapasan Anda lebih sulit," kata Schaffner.
Meski begitu, para ahli setuju baik masker kain, masker bedah, KF94, N95, maupun KN95 tetap berfungsi untuk melindungi kita dari penularan Covid-19.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.