SOLO, KOMPAS.TV - Setiap orang yang beranjak dewasa, tidak sedikit ada yang masih mengalami trauma masa kecil. Trauma tersebut tidak meninggalkan dalam bentuk luka fisik, melainkan luka psikis dan emosional.
Menurut The American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) salah satu luka psikis yang bisa dialami oleh penyintas trauma masa kecil yaitu gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Tak hanya itu, bahkan dampak dari trauma masa kecil bisa menyebabkan emosi yang bergejolak ketika dihadapkan pada pemicunya. Bahkan, tanpa disadari trauma karena masa lalu itu bisa berpengaruh negatif pada karier, kesehatan, hubungan sosial hingga percintaan.
Melansir Psychology Today, ternyata trauma masa kecil yang masih hadir saat dewasa bisa pulih dengan beragam proses. Menurut Andrea Brandt, Ph.D, seorang terapis pernikahan dan keluarga di Amerika Serikat, salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan kembali mengingat memori masa lalu, merasakan emosi yang hadir, menerima emosi tersebut, hingga bercerita kepada teman atau psikolog.
Andrea menyatakan proses pemulihan luka emosional mungkin terasa tidak nyaman pada awalnya, tetapi itu akan menjadi perjalanan yang sangat berharga. Sebab nantinya, energi yang biasa dikeluarkan untuk trauma, akan dilepaskan dan kemudian diisi dengan energi baru yang lebih positif.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar, Korban Selamat Rentan Alami PTSD, Apa Itu?
Berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk pulih dari trauma masa kecil bagi orang dewasa:
1. Coba fokus pada diri sendiri
Coba cari tempat tenang sehingga bisa fokus dan tidak akan terganggu. Pastikan Anda menggunakan pakaian yang nyaman untuk memulai proses pemulihan trauma ini. Jika sudah, duduklah dengan nyaman di lantai dengan mata terpejam.
Tarik napas dalam-dalam, lalu fokus dan rasakan kesadaran Anda sendiri. Rasakan betapa sejuknya lantai tempat Anda duduk. Bayangkan aliran energi dari tulang ekor Anda hingga ke lantai tempat Anda duduk. Pusatkan pikiran pada tubuh Anda sendiri tanpa terganggu hal lainnya.
2. Ingat kembali memori masa lalu
Sekarang, coba ingat kembali situasi atau peristiwa yang membuat Anda kesal baru-baru ini. Kemudian, temukan sesuatu yang memicu emosi Anda. Ingat kembali sedetail mungkin dan bayangkan diri Anda ada pada masa tersebut. Coba lihat dan rasakan lagi emosi yang muncul ketika itu.
3. Rasakan emosinya
Selanjutnya, bernapaslah dalam-dalam hingga Anda bisa kembali tenang. Kemudian, biarkan tubuh Anda merasakan berbagai emosi. Coba amati dan fokus terhadap respons fisik yang muncul saat itu, apakah kesemutan, sesak, sakit kepala, sedih, cemas, atau lainnya.
Berbagai sensasi ini nantinya akan dibutuhkan untuk memahami kembali trauma masa kecil yang pernah Anda alami. Setelah Anda merasakan berbagai sensasi ini, jelaskan perasaan ini pada diri Anda sedetail mungkin seolah Anda berbicara pada diri sendiri di dalam hati.
4. Kenali dan namai setiap sensasi
Saat Anda merasakan emosi yang bergejolak, coba kaitkan dengan sensasi yang Anda rasakan saat itu, apakah rasa cemas membuat dada sesak atau adakah perasaan marah yang membuat tubuh terasa panas? Coba rasakan dan katakan dalam hati apa yang Anda rasakan. Dengan mengenali berbagai sensasi ini, Anda akan lebih mudah memahami tentang diri dan tubuh.
Baca Juga: Psikologi Wanita yang Disebut Siskaeee Terungkap, Terindikasi Ekshibisionis, Apa Penyebabnya?
5. Cintai setiap emosi dan sensasi yang dirasakan
Untuk menyembuhkan trauma masa kecil, Anda harus bisa menerima semua hal yang Anda rasakan. Katakan pada diri bahwa Anda suka dan senang merasakan berbagai emosi ini.
Lakukan hal ini pada setiap emosi yang sedang Anda rasakan misalnya “Saya cinta terhadap diri saya karena perasaan (termasuk marah, sedih, cemas)". Lakukan ini dengan setiap emosi yang Anda rasakan, terutama yang lebih sulit. Dengan mencintai setiap emosi yang Anda rasakan, perlahan Anda akan menerimanya bahwa perasaan itu merupakan hal yang normal.
6. Coba rasakan dan lakukan
Tetaplah fokus pada perasaan yang dirasa dan sensasi yang menyertainya. Biarkan perasaan ini meresap ke dalam diri dan mengalir begitu saja. Akui dan sambut setiap perasaan mesiki mengusik kenyamanan yang Anda rasakan.
Kemudian, biarkan tubuh merespons dengan cara yang diinginkan atau dibutuhkan. Jika Anda merasa ingin menangis, menangislah. Jangan coba untuk menahannya atau menyembunyikannya. Begitu pun jika Anda ingin berteriak atau memukul sesuatu. Lakukan apa yang tubuh Anda inginkan saat itu.
7. Ambil pesannya
Apakah emosi yang Anda rasakan sekarang telah terhubung dengan peristiwa masa lalu yang membuat trauma? Apakah perasaan yang muncul mengingatkan Anda tentang akar trauma atau perasaan negatif yang membatasi tentang diri Anda? Jika iya, cermati baik-baik dan ambil pesan moralnya.
Namun, jika Anda merasa tidak mendapatkan apa-apa, coba tulis semua perasaan dan emosi yang Anda rasakan. Lakukan hal ini selama 10 menit tanpa henti. Kemudian, coba pikirkan kira-kira pesan apa yang sedang coba dikirim oleh emosi Anda saat ini.
8. Cobalah untuk berbagi dengan orang lain
Apakah Anda memiliki seseorang yang bisa Anda ajak berbagi soal perasan dengan nyaman? Jika iya, cobalah ceritakan padanya mengenai perasaan Anda saat ini. Namun jika tidak, tuliskan berbagai perasaan yang dirasakan mengenai trauma masa kecil Anda. Berbicara tentang pengalaman dan emosi Anda adalah langkah penting dalam pemulihan trauma.
Tak hanya itu, Anda juga bisa melakukannya dengan menulis, salah satunya menulis surat untuk seseorang yang telah menyakiti Anda. Menulis surat (tetapi tidak mengirimkannya) kepada mereka yang menyakiti Anda, bisa menjadi metode yang sangat efektif untuk memindahkan emosi dari tubuh Anda.
9. Lepaskan dan buang semuanya
Setelah Anda menceritakan atau menuliskan semua hal yang Anda rasakan, sekarang saatnya Anda melepaskan emosi dari trauma terdahulu. Caranya bisa dengan membakar surat yang baru Anda tulis tadi atau membuang benda yang membuat trauma masa kecil Anda muncul.
Apapun caranya, intinya lepaskan dan buang semua hal yang bisa membuat Anda teringat kembali akan hal itu. Hilangkan trauma, emosi, dan sensasi yang menyertainya dengan membuang dan melepas segala hal yang berkaitan dengannya.
Baca Juga: Apa Itu Childfree dan Kenapa Pasangan Enggan Memiliki Anak? Berikut Penjelasannya
Nah itulah langkah-langkah yang bisa dilakukan seseorang untuk pulih dari trauma masa kecil saat dewasa. Jika Anda merasa cara ini tak membuahkan hasil, mintalah bantuan ahli. Coba ceritakan trauma masa kecil Anda pada psikolog atau terapis ahli untuk dicari tahu cara penanganan yang paling tepat. Jangan pernah malu untuk meminta bantuan profesional demi kualitas hidup yang jauh lebih baik. Semoga membantu.
Sumber : Kompas TV/Psychology Today
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.