JAKARTA, KOMPAS.TV – Secara regional, Indonesia memainkan peran penting, termasuk di ASEAN, bahkan tahun depan Indonesia akan memainkan peran yang sangat penting dengan mengemban kepemimpinan G20.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony J Blinken dalam wawancara dengan Kompas TV.
Menurut Blinken, Presiden Amerika Serikat Joe Biden berkomitmen pada kemitraan strategis dengan Indonesia. Kemitraan ini dilakukan beragam tingkat atau level yang berbeda.
“Hal-hal yang kami lakukan secara bilateral ataupun secara langsung bersama-sama, yang menurut saya, akan meningkatkan kehidupan masyarakat di kedua negara,” ujarnya menjelaskan.
Baca Juga: Menlu Amerika Serikat Antony Blinken ke Indonesia 13 Desember, Sampaikan Strategi AS di Indo-Pasifik
“Secara regional, Indonesia memainkan peran penting, termasuk di ASEAN dan bahkan secara global mengemban kepemimpinan di G20, 20 negara dengan tingkat ekonomi terbesar di dunia. Indonesia akan memainkan peran yang sangat-sangat penting tahun depan,” urainya.
Bagi Amerika Serikat, ini menegaskan kembali hubungan kedua negara yang sudah sangat kuat, termasuk memastikan bahwa di setiap tingkat, mulai dari Presiden, terhubung dalam bekerja sama.
Dia juga menyebut bahwa Jokowi dan Biden melakukan percakapan yang baik dan panjang saat keduanya bertemu di Glasgow, Pertemuan COP 26.
“Sebenarnya, durasi pertemuan itu dua kali lebih lama karena begitu banyak yang harus dibicarakan. Saya pikir itu bukti komitmen kami terhadap hubungan (Indonesia-AS).”
Saat ditanya mengenai pandangan Amerika Serikat tentang peran strategis yang dapat dilakukan oleh Indonesia, Blinken menyatakan dirinya telah bertemu dan berbicara dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno L Marsudi dan Menteri Koordinator Maritim dan Innvestasi, Luhut B Panjaitan.
Mereka membicarakan sejumlah hal yang dihadapi, yang dialami oleh para penduduk di kedua negara dan pekerjaan yang dapat dilakukan bersama.
“Covid-19, misalnya. Untuk memeranginya, kita bersama-sama membangun sistem yang lebih kuat dan kokoh di masa depan,” tuturnya.
Menurutnya, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan oleh kedua negara untuk menghadapi permassalahan yang ada, mulai dari pandemi, soal iklim, dan lapangan kerja.
Baca Juga: Mantan Menlu Amerika Serikat Colin Powell Meninggal Dunia akibat Komplikasi Covid-19
“Tantangan sekaligus peluang menciptakan lapangan kerja baru dengan teknologi hijau, infrastruktur, dan investasi serta ikatan ekonomi di antara negara kita, yang menurut kami dapat tumbuh lebih kuat.”
Selain membahas masalah-masalah tersebut, kedua pihak juga membahas tentang ekonomi digital.
Menurutnya, begitu banyak hal terkait ekonomi dibentuk oleh dunia digital dan memastikan bahwa masyarakat di kedua negara memiliki keterampilan agar benar-benar berhasil dalam ekonomi (digital) itu.
Terkait ketegangan di Laut China Selatan, Blinken menyebut itu adalah pembicaraan tentang Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Itu berarti bahwa setiap individu bebas menentukan nasib mereka sendiri agar suara mereka didengar, untuk hidup dalam masyarakat yang bebas dan terbuka.
“Dalam konteks negara, itu berarti menentukan jalan mereka sendiri untuk memilih mitra mereka dan dalam konteks Kawasan,” tuturnya.
Hubungan di antara mereka ditentukan oleh kolaborasi dan kerja sama, bukan paksaan. Kondisi Indo-Pasifik yang seperti itu tidak hanya ingin kita lihat, tetapi orang di seluruh kawasan ingin melihatnya, termasuk di Indonesia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.