Imran juga menjelaskan bahwa Indonesia sebagai perwakilan negara dunia ketiga di dalam G20, dan Indonesia merupakan presidensi pertama dari negara berkembang di G20.
“Jadi mewakili suara dari negara berkembang. Termasuk tadi, bagaimana kita bisa mengupayakan agar negara berkembang tidak hanya menjadi pasar, tetapi ikut berperan dalam manufacture, ikut membangun, memroduksi alat kesehatan terkait dengan Covid.”
Sementara, terkait pencegahan penyebaran Covid, Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Andreas Dipi Patria, menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kemenhub untuk pengaturan penerbangan.
“Memang pengaturan penerbangan ini penting, mengingat kegiatan G20 dilaksanakan di banyak kota besar di Indonesia.”
“Kita sudah berkoordinasi dengan Kemenhub untuk memastikan bahwa prosedur datang dan berangkatnya di bandara ini betul-betul terkontrol dengan baik,” tuturnya.
Dia menambahkan, penerbangan internasional menggunakan jalur khusus yang terpisah dengan penumpang umum. Sehingga protokol kesehatan benar-benar terkendali.
“Kita mengeliminir delegasi yang datang G20 dengan penumpang umum.”
Baca Juga: Jokowi Akan Tanam 12 Juta Bibit Mangrove di Presidensi G20, Lahan Hanya Mampu untuk 10 Juta
Menurutnya, nantinya ada kemungkinan beberapa delegasi akan datang bukan dengan pesawat komersil. Sebab, sejumlah maskapai belum membuka kembali jalur penerbangan internasional.
Oleh karena itu, arus lalu lintas udara harus diatur dengan mempertimbangkan jadwal dan lokasi penyelenggaraan.
“Rute dan jadwal penerbangan akan diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu penerbangan sipil selama kegiatan berlangsung,” tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.