“Akan mulai dikerjakan rencananya bulan Janurai, untuk infrastruktur leadingnya adalah Kementerian PU, untuk mangrove leadingnya adalah Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” tuturnya.
Koster juga menyebut bahwa pada pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 9-10 Desember lalu, jumlah peserta menurun dari 18 negara menjadi 10 negara, dan jumlah orang dari semula 140 jadi 80 orang.
“Saya mendapat cerita dari Gubernur BI, peminatnya naik banyak. Tapi berkembang varian baru Omicron, sehingga sejumlah negara tidak mengizinkan warganya ke luar negeri.”
Faktor penghambat lainnya, lanjut Koster adalah penerbangan langsung ke Bali, sehingga ada delegasi yang harus menggunakan pesawat khusus.
Meski demikian, saat pertemuan berlangsung di Bali, keamanan terjaga dengan sangat baik.
“Pangdam dan Kapolda bersinergsi dalam menyelenggarakan keamanan.”
Baca Juga: Jelang G20 Presiden Tinjau Hutan Mangrove
Fasilitas rapat pun disebutnya sangat baik. Bahkan dia membandingkan dengan fasilitasi yang ada pada pelaksanaan G20 di Italia beberapa waktu lalu.
“Kalau saya lihat pertemuan G20 di Itali, suasana persidangannya yang dipakai di sini saya kira suasananya lebih baik yang di sini.”
“Aksesoris dengan ciri kearifan lokal Bali sangat bagus. Itulah yang membedakan dengan suasana di negara lain,” ucapnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.