"Proses pendataan penyintas masih terus dimutakhirkan setiap harinya. BNPB yang dibantu para relawan membantu untuk penguatan pendataan di lapangan sehingga data terpilah, khususnya kelompok rentan, dapat terdata dengan lebih baik," ujar Abdul.
Abdul menambahkan, terkait proses pencarian Tim SAR dari personel Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, dan warga ini terbagi ke dalam empat grup.
Tiga grup memfokuskan pada pencarian di tiga sektor, sedangkan satu lainnya bersiaga untuk evakuasi dan membantu pendataan warga terdampak bencana.
Baca Juga: BMKG: Selama Hujan Lebat di Gunung Semeru, Guguran Material Vulkanik Masih Mengancam
Grup pertama melakukan pencarian di Dusun Kajar Kuning dan Curah Kobokan, grup dua di daerah tambang Pasir H. Satuhan dan grup ketiga di Dusun Keboneli dan Kampung Renteng.
"Kondisi cuaca hujan terkadang menghambat proses pencarian korban hilang," ujarnya.
Dalam upaya penanganan darurat ini, pemerintah daerah mengaktivasi posko yang berlokasi di Kecamatan Pasirian.
kemudian dua Pos Sub Satgas I (Lumajang) yang berada di Desa Candipuro, Kecamatan Candipuro dan Pos Sub Satgas II (Malang) di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo.
Baca Juga: 5 Penyebab Bupati Lumajang Murka di Titik Lokasi Bencana Erupsi Gunung Semeru
Untuk pos logistik bantuan dipusatkan di Pendopo Bupati Lumajang, sedangkan Pos Pendukung Lapangan berada di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro.
Selain operasi pencarian dan pertolongan, Posko juga mengutamakan pelayanan kepada warga terdampak serta pemulihan sarana dan prasarana yang terdampak abu vulkanik.
"Pada upaya pelayanan warga, Posko utama tanggap darurat di Lumajang membuka pusat layanan atau call center di nomor 081234570077 sehingga ini diharapkan dapat membantu warga yang membutuhkan dukungan pelayanan selama masa tanggap darurat hingga 17 Desember 2021," ujar Abdul.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.