BEKASI, KOMPAS.TV - Pemerintah Kabupaten Bekasi menyatakan ada kesalahpahaman soal temuan kasus positif yang disebut sebagai varian baru Covid-19 Omicron.
Menurut Wakil Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh hingga saat ini di wilayahnya belum ditemukan adanya kasus penularan varian Omicron atau B.1.1.529.
"Ada kesalahpahaman soal temuan kasus positif pekan lalu. Kebetulan pemeriksaan dilakukan di salah satu laboratorium wilayah kami dan itu juga belum dapat dipastikan varian baru. Infonya sedang diperiksa di laboratorium kesehatan Jawa Barat," kata Masrikoh seperti dilansir Antara, Rabu (8/12/2021).
Lebih lanjut, Masrikoh memastikan bahwa varian Omicron belum ditemukan di Kabupaten Bekasi.
"Zero case (nol kasus), tidak ada temuan Omicron saya pastikan," ujarnya.
Masrikoh juga menjelaskan, kasus Covid-19 yang sedang dideteksi merupakan sampel yang diambil dari 20 warga negara asing bersama tujuh warga negara Indonesia dari luar negeri di Bandara Internasional Soekarno Hatta beberapa pekan lalu.
Pemeriksaan sampel yang diambil dari 19 orang yang baru datang dari luar negeri itu dilakukan di Laboratorium Farmalab Cibitung, Kabupaten Bekasi. Adapun hasilnya positif Covid-19 dan seluruhnya sudah melakukan isolasi di hotel dan Wisma Atlet.
Baca Juga: Kemenkes Yakini Varian Omicron Belum Terdeteksi di Indonesia
"Hasilnya positif. Saat ini mereka sudah melakukan isolasi di hotel pilihan dan Wisma Atlet. Tidak ada warga Bekasi, jadi semua isoman di Jakarta meskipun laporan NAR-nya masuk ke kita," kata Masrikoh.
Ia mengatakan bahwa kasus itu sudah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
"Jadi sudah clear (jelas) ya, data mereka langsung dipindah. Kita juga sudah tracking (lacak) langsung ke Farmalab dan infonya semua sudah ditindaklanjuti di DKI," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan varian baru Covid-19 Omicron belum terdeteksi di Indonesia.
"Sampai saat ini belum terdeteksi (di Indonesia)," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi dalam pesan tertulis kepada Kompas.tv, Rabu (8/12/2021).
Pada saat yang sama, Nadia juga menyatakan bahwa tidak benar varian Omicron telah terdeteksi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Sebagaimana sebelumnya dilaporkan laman resmi Kabupaten Bekasi bekasikab.go.id bahwa ada empat warga DKI Jakarta yang terkonfirmasi terpapar usai melakukan perjalanan luar negeri.
"Tidak benar (varian Omicron terdeteksi di Bekasi)," ujarnya
Adapun hal tersebut diungkapkan Siti Nadia Tarmizi menanggapi soal ditemukannya varian Omicron di Kabupaten Bekasi.
Perlu diketahui, Omicron dilaporkan telah terdeteksi di dua negara terdekat, yaitu Malaysia dan Singapura.
Sementara itu, melansir laman resmi Covid19.go.id, guna mencegah masuknya penyebaran varian Omicron di Indonesia pemerintah melakukan pengetatan bagi pelaku perjalanan dari luar negeri.
Bahkan ada sejumlah negara yang tidak diperkenankan masuk ke Indonesia. Terutama negara yang telah mendeteksi adanya varian Omicron.
Baca Juga: Klaim Bio Farma, Alat Tes mBioCov-19 Dapat Deteksi Varian Omicron dengan Akurasi 100 Persen
Selain itu, pemerintah juga melakukan pencegahan varian omicron dengan meningkatkan vaksinasi Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia.
Melansir kanal YouTube Lawan Covid19, Nadia yang juga sebagai Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes mengatakan, varian baru virus Corona B.1.1.529 atau varian Omicron tidak meningkatkan keparahan pada mereka yang terinfeksi.
Terlebih yang telah mendapatkan vaksin Covid-19.
"Yang kita lihat adalah varian Omicron ini walau dia cepat menular, dia ini tidak meningkatkan tingkat keparahan. Terutama pada individu yang divaksin. Jadi ayo segera vaksinasi," ujar Nadia dikutip dari Kompas.com yang juga ditayangan di kanal YouTube Lawan Covid19 ID, Rabu (1/12/2021).
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.