"Jangan sampai karena lengah testing, jerih payah kita yang sudah sukses mengatasi variant Delta kemarin sia-sia. Tidak semua testing dapat mendeteksi mutasi secara spesifik,” lanjut Honesty.
Sementara itu, Sharlini Eriza Putri selaku CEO dan co-founder Nusantics, mengungkapkan teknologi yang dikembangkan oleh Nusantics dapat memprediksi arah mutasi Covid-19 dengan menggunakan helicase dan RdRp sebagai target gene, sehingga memberikan akurasi yang sangat tinggi.
“Helicase dan RdRp merupakan gen target inti dari virus SARS-CoV-2 yang membawa informasi tentang enzim penting dalam replikasi virus, sehingga meskipun virus tersebut bermutasi, dengan menguji gen target helicase dan RdRp, akan diperoleh data-data RT-PCR yang akurat terkait variant virus,” kata Revata.
Penting untuk diketahui bahwa tidak semua alat uji Covid-19.yang berada di pasaran saat ini dapat mendeteksi seluruh varian virus Covid-19.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya mutasi di daerah gen target seperti gen Nucleocapsid (N) dan gen Spike (S), yang dapat mengurangi sensitivitas dari alat uji Covid-19.
“Kemampuan riset dan teknologi untuk memprediksi mutasi virus yang digunakan cukup advanced, sehingga tidak semua perusahaan R&D memiliki kemampuan untuk mendesain dan memproduksi alat uji yang dapat mendeteksi keseluruhan varian virus yang ada dan yang akan datang,” jelas Revata.
Sebagai informasi, kerjasama Nusantics dengan BUMN PT. Bio Farma dimulai sejak awal pandemi Covid-19. di tahun 2020 lalu.
Pada bulan Mei 2020, PT. Bio Farma dan Nusantics meluncurkan BioCoV-19 generasi pertama, disusul dengan mBio-Cov-19 generasi kedua pada September 2020.
Alat uji PCR ini dapat mendeteksi varian CoVid-19, termasuk varian Delta (B.1.617.2) dan Omicron (B.1.1.529) dalam sampel swab.
Baca Juga: Pembuat Sotrovimab Klaim Obat Covid-19 Mereka Efektif Lawan Seluruh Mutasi Varian Omicron
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.