"Saya berharap para relawan yang ingin membantu kami dan dapat meringankan dengan keadaan bencana yang saat inu sedang terjadi," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, Gunung Semeru memuntahkan awan panas guguran (APG) pada Sabtu (4/12) sekitar pukul 15.30 WIB.
Letusan Gunung Semeru ini membuat warga di sekitar Gunung Semeru panik hingga berlarian ke daerah yang lebih aman.
Beberapa kawasan lereng gunung seperti di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro terkena hujan abu. Warga dari dua kecamatan itu pun diminta untuk mengungsi.
Adapun pada sejumlah video letusan Gunung Semeru beredar di media sosial, tampak awan membumbung tinggi.
Video lainnya memperlihatkan kondisi di sebuah tempat yang gelap gulita akibat pekatnya abu vulkanik dari Gunung Semeru.
Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru: 300 KK Mengungsi, 10 Orang Belum Dievakuasi, 41 Luka-Luka, 1 Meninggal Dunia
Setidaknya 300 kepala keluarga (KK) di lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru telah mengungsi.
Korban tewas tercatat satu orang karena luka bakar, dan telah berhasil dievakuasi. Kemudian terdapat 41 korban luka.
Puluhan korban luka telah dievakuasi dan mendapat perawatan di Puskesmas Penanggal dan dirujuk ke beberapa rumah sakit, seperti RSU Haryoto, RS Bhayangkara, dan RS Pasirian.
Jurnalis Kompas TV Imron melaporkan warga yang mengungsi di sejumlah balai desa, rumah dan masjid, membutuhkan bantuan logistik.
“Sejauh ini warga yang berada di pengungsian sangat membutuhkan bantuan, baik berupa makanan, alat tidur, selimut, vitamin, masker, pampers bayi,” kata Imron dalam laporannya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.