Kompas TV nasional berita utama

Hasil Survei IPO: Tingkat Kepuasan Masyarakat pada Jokowi Turun, Kini Hanya 51 Persen

Kompas.tv - 4 Desember 2021, 13:34 WIB
hasil-survei-ipo-tingkat-kepuasan-masyarakat-pada-jokowi-turun-kini-hanya-51-persen
Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya mendapatkan angka 51 persen dalam survei nasional terkait tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerjanya yang dilakukan oleh Indonesia Political Opinion (IPO). (Sumber: YouTube Sekretariat Presiden)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Edy A. Putra

Senada dengan Presiden Jokowi, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin pun tak luput dari sorotan survei publik teranyar dari IPO itu.

Bahkan, dalam perspektif publik, Wapres Ma’ruf Amin hanya mendapatkan tingkat kepuasan kinerja sebanyak 31 persen, tidak memuaskan 62 persen, dan sisanya 7 persen menyatakan ragu-ragu.

Apabila dibandingkan, penilaian publik kepada Wapres Ma’ruf Amin tentu terpaut sangat jauh dengan yang Presiden Jokowi terima.

"Tidak banyak berubah hasil survei ini dengan periode Agustus 2021. Posisi Wapres dalam persepsi publik tetap jauh di bawah tingkat kepuasan pada kinerja Presiden," tutur Dedi.

"Bahkan, bidang sosial sekalipun yang paling dekat dengan ketokohan Wapres cenderung konsisten menurun hingga di angka 27 persen," tambahnya.

Baca Juga: Hasil Survei: Pemilih Jokowi Akan Pilih Prabowo di Pilpres 2024

Alhasil, dapat dikatakan bahwa publik semakin tidak percaya dengan kapasitas Wapres Ma’ruf Amin dalam menjalankan tugasnya.

Kemudian, secara keseluruhan, kinerja pemerintah di bidang hukum dan politik menjadi yang paling signifikan berkontribusi dalam penurunan kepercayaan publik.

Hanya ada 39 persen responden yang menyatakan puas dengan kinerja pemerintah di bidang hukum dan politik.

Namun, hasil cukup baik ditunjukkan oleh kinerja pemerintah di bidang ekonomi dan sosial yang dalam survei kali ini masing-masing mampu mencapai angka kepuasan sebesar 53 dan 48 persen.

"Kontribusi terbesar penurunan persepsi publik dari kinerja bidang politik dan hukum, juga terkait kinerja Kementerian Kesehatan yang hanya mampu memuaskan di angka 36 persen," tandas Dedi.

IPO menggunakan teknik multistage random sampling dalam pengambilan sampel. Survei melibatkan 1.200 responden yang tersebar secara proporsional. Margin of error +/- 2,5 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x