JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Pusat Kajian Kamnas Universitas Bhayangkara Jaya Hermawan Sulistyo meminta Polri tegas menghadapi ormas pembuat onar. Ia juga mengapresiasi teguran dari Presiden Jokowi.
Hermawan mengakui, teguran dari Joko Widodo membuka mata soal sikap para kapolda hingga kapolres yang tidak berani tegas pada ormas.
“Polres itu jumlahnya 400 lebih. Tiap kapolres memiliki tingkat membaca situasi strategis lingkungan yang berbeda-beda. Responsnya juga berbeda-beda,” tutur Hermawan pada Kompas TV, Jumat (3/12/2021).
Baca Juga: Polisi Sowan ke Ormas Pembuat Onar, PDIP Ingatkan Polri Tidak Boleh Tunduk
“Masih ada kapolres yang arogan. Ada yang penakut, sehingga tidak berani mengambil risiko berhadapan dengan ormas. Ada banyak, bertingkat-tingkat,” imbuhnya.
Hermawan berharap Kapolri Listyo Sigit Prabowo dapat mengikuti perintah dari Presiden Jokowi untuk menindak ormas pembuat onar.
“Bagi saya, ini sikap yang tegas, sehingga kapolri harus mengawal perintah presiden secara tegas supaya tidak dilakukan lagi,” kata Hermawan.
Ia pun mengingatkan soal respons pada kejadian pengeroyokan polisi beberapa waktu lalu. Menurut Hermawan, polisi berwenang membela dirinya dengan senjata, bila menerima serangan seperti itu.
“Masalah ormas ini memukuli polisi. Kalau bagi saya, ini aparat hukum mendapat ancaman nyawa, tembak! Kan dibekali senjata. Di seluruh dunia, kalau polisi diserang seperti itu, boleh menembak,” ujar Hermawan.
Di sisi lain, polisi mesti merespons berbeda, bila berhubungan dengan demonstrasi dan penyampaian kritik dari masyarakat.
“Garis batas sangat tipis antara menyerang aparat negara dengan kebebasan berpendapat, itu yang menentukan kapolres-kapolres,” katanya.
Belakangan, ormas menjadi sorotan setelah Pemuda Pancasila (PP) dan Forum Betawi Rempug (FBR) terlibat bentrok.
Baca Juga: Reaksi Mabes Polri Usai Ditegur Keras Jokowi karena Sering Sowan ke Ormas Pembuat Keributan
PP melakukan unjuk rasa di mana sejumlah anggotanya membawa senjata hingga mengeroyok Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali.
Presiden Jokowi pun menegur tindakan sejumlah kapolda hingga kapolres baru yang mengunjungi pimpinan organisasi masyarakat (ormas) pembuat keributan.
Ia menilai bahwa tindakan sowan ke ormas itu dapat menghilangkan kewibawaan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Teguran itu disampaikan dalam pertemuan dengan Kepala Kesatuan Wilayah Polri dan TNI di Bali, Jumat (3/12/2021).
"Saya sudah lama sekali ingin menyampaikan, ada kapolda baru, ada kapolres baru malah datang kepada sesepuhnya ormas yang sering membuat keributan. Benar ini?" kata Jokowi.
Jokowi meminta agar ketegasan dan kewibawaan tidak hilang dari Polri. Ia menyebut, tindakan para kapolda dan kapolres itu tidak tepat untuk menjaga keamanan.
"Ketegasan itu juga jangan hilang dari Polri. Kewibawaan juga jangan hilang dari Polri," ujar Jokowi.
Baca Juga: Kapolri Terbitkan Peraturan Nomor 15 Tahun 2021, Novel Baswedan Dkk Akhirnya Diangkat Jadi ASN Polri
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.