"Ini gedung IT ya, 99 persen tenant yang di sini adalah bergerak di bidang IT, data center, dan yang berkaitan dengan pengelolaan data lah. Dan di gedung ini terdapat 5 AIX pusat interkoneksi," ungkap Dwi.
Terkait kejadian tersebut, Riza beserta jajaran juga mengaku akan mengevaluasi terkait kelayakan fasilitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk mengantisipasi korban jiwa saat terjadi musibah atau kebakaran.
Hasil evaluasi tersebut diharapkan bisa menjadi pembelajaran kepada seluruh pengelola gedung di DKI agar menyediakan fasilitas keselamatan yang layak.
"Kita akan teliti apa yang jadi penyebab semoga ke depan kita akan mengambil langkah langkah," tutur Riza.
Baca Juga: Shopee Pay Sempat Eror Imbas Kebakaran Gedung Cyber, Begini Kondisinya Sekarang
Sebelumnya, kebakaran di Gedung Cyber terjadi sekitar pukul 12.35 WIB.
Diduga kebakaran terjadi akibat korsleting listrik. Petugas damkar menurunkan 22 unit mobil saat proses pemadaman.
Api berhasil dipadamkan sekitar 30 menit setelah kejadian.
Setidaknya ada dua korban yang tewas dalam kebakaran Gedung Cyber.
Keduanya yakni Seto Fachruddin (18) dan Redzuan Khdafi (17).
Redzuan sebelumnya dinyatakan pingsan dalam kebakaran itu.
Dia sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Kebakaran Gedung Cyber Diduga karena Ini, Kepulan Asap Tebal Bikin Panik Karyawan
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.