Tetapi, untuk mencegah umat beragama terpecah-belah karena adanya informasi yang tidak jelas kebenarannya dan meresahkan masyarakat.
“Kami ingin supaya masyarakat ini tenang dengan adanya berita-berita yang kurang sedap, berita-berita yang memecah-belah,” ucapnya.
“Sehingga kami bisa langsung menyampaikan, kalau dalam bahasa Al-Quran, tabayun. Kami sampaikan, oh ini berita tidak benar, itu intinya sebenarnya.”
Baca Juga: Ade Armando soal MUI DKI Bentuk Cyber Army: Teman sih Teman Sama Anies tapi Jangan Berlebihan
Sebelumnya, pegiat media sosial sekaligus dosen Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Ade Armando, menyarankan agar MUI DKI Jakarta menggunakan dana hibah bagi kemaslahatan umat.
Bukan justru membentuk cyber army untuk membela Anies Baswedan.
“MUI DKI mendingan dana umat itu dipakai untuk kemaslahatan umat bukan untuk membela belain Anies Baswedan,” ujar Ade dalam keterangannya, Senin (22/11/2021).
Atas dasar itu, Ade pun menilai rencana MUI DKI Jakarta untuk membentuk cyber army bagi Anies Baswedan dinilai berlebihan.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim juga mengkritik pembuatan cyber army oleh MUI DKI.
Menurutnya, pembentukan cyber army oleh MUI DKI untuk Anies Baswedan hal yang berlebihan. Luqman pun menuding, cyber army akan menjadi tunggangan politik bagi Anies di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
“Pembentukan cyber army oleh MUI DKI menurut saya merupakan tindakan yang berlebihan, tidak proporsional,” ujar Luqman Hakim.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.