JAKARTA, KOMPAS.TV - Penangkapan Anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait jaringan Jamaah Islamiyah (JI) dinilai patut diwaspadai institusi lain.
Sebab, fakta itu tidak menutup kemungkinan jika institusi, lembaga, atau kementerian telah disusupi oleh jaringan terorisme.
Demikian diungkapkan pendiri NII Crisis Center, Ken Setiawan, dalam keterangannya di Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Kamis (18/11/2021).
“Bila seorang tokoh di MUI saja walaupun itu bagian penting di sana tetapi membuktikan bahwa kalau di MUI saja bisa tersusupi apalagi organisasi-organisasi masyarakat yang lain,” kata Ken.
“Termasuk ya mereka bisa menyusup di kalangan pemerintahan, ASN, termasuk di TNI-Polri. Jadi ini menjadi evaluasi kita bersama.”
Apalagi, sambung Ken, modus yang dilakukan jaringan terorisme untuk bisa masuk ke semua lini begitu beragam.
Satu contohnya adalah, dengan keberadaan yayasan amal Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA) yang ternyata berada di balik jaringan teroris Jamaah Islamiyah.
Baca Juga: Tolak Dikaitkan pada Sepak Terjang Ahmad Zain An Najah, MUI Klaim Punya Badan Antiterorisme
“Orang semua terkaget-kaget, ternyata ini terkait dengan terorisme,” ujarnya.
Merespons penangkapan Ahmad Zain An Najah terkait jaringan teroris Jamaah Islamiyah. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah Cholil Nafis memastikan tindakan yang dilakukan Ahmad Zain An Najah adalah pribadi dan tidak terkait institusi.
“Karena dia posisinya anggota dari komisi, anggota komisi itu perangkat dari pimpinan, paling datang pada saat rapat saja. Nggak ada kursi, nggak ada meja di MUI hanya ada ruang rapat bagi anggota komisi,” tegas Cholil.
“Jadi nggak ada berkas nggak ada koordinasi di internal kantor MUI dan itulah bagian dari partisipasi dari ormas Islam yang tergabung di Majelis Ulama Indonesia.”
Atas dasar itu, Cholil pun menyampaikan sangat tidak adil jika dugaan keterlibatan pribadi seseorang dikaitkan dengan institusi MUI.
“Saya pikir tidak fair juga kalau pekerjaan individu kemudian disandarkan kepada MUI, yang MUI hanya afiliasi keorganisasian sebagai tempat berhimpun. Malah tidak disebutkan organisasi asalnya,” ucap Cholil.
“Ini kan ada framing, menurut saya yang tidak fair di media itu, menjadi beritanya MUI dan seakan-akan MUI yang mempunyai masalah. Makanya harus kami tegaskan, framing-framing seperti ini harus kita klarifikasi.”
Seperti telah diberitkan Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap seorang anggota Majelis Ulama Indonesia terkait aksi jaringan teroris Jamaah Islamiyah.
Baca Juga: Polisi: Penegakan Hukum terhadap Ahmad Zain Bukan Berfokus pada Profesi ataupun Institusi
Adalah Ahmad Zain An Najah yang awalnya disebut Polisi ber-Inisial A-Z-A. Ahmad Zain ditangkap bersama Farid Okbah dan satu orang lainnya berInisial A-A.
Ketiganya ditangkap di sejumlah rumah di Bekasi, Jawa Barat, Selasa dini hari dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
Polisi menyebut, ketiganya diduga terlibat dalam jaringan Kelompok Teroris Jamaah Islamiyah yang menggalang dana untuk mendukung aksi terorisme.
Sesuai keterangan Polisi, penangkapan ini juga berkat keterangan dari para tersangka terorisme sebelumnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.