Tomato mengandung zat lycopene yang dapat mengurangi kadar LDL. Mengolah tomat menjadi jus pun disebut dapat menambah muatan lycopene-nya.
Selain itu, jus tomat juga mengandung serat dan vitamin B3 (niasin) yang dapat mengurangi kadar kolesterol.
Buah beri-berian umumnya kaya akan antioksidan dan serat yang dapat menurunkan kadar kolesterol.
Selain itu, beri-berian juga rendah kalori dan lemak. Beri yang bisa diolah untuk mengontrol kolesterol antara lain adalah stroberi, frambos, serta blueberry.
Cokelat mengandung antioksidan flavanol yang dapat membantu mengontrol kadar kolesterol.
Menurut sebuah studi pada 2015, konsumsi 450mg cokelat dua kali sehari dalam satu bulan dapat menurunkan kadar LDL sekaligus meningkatkan kadar HDL.
Cokelat asli pun lebih baik diminum dibanding produk minuman olahan berbasis cokelat. Pasalnya, banyak produk minuman cokelat yang juga memiliki kadar lemak jenuh tinggi.
Minuman beralkohol dapat membantu meningkatkan kadar HDL alias “kolesterol baik”. Namun, efek ini hanya bisa dicapai melalui konsumsi rendah atau moderat.
Konsumsi alkohol moderat diartikan sekali minum bagi wanita dan maksimal dua kali minum bagi pria. Sekali minum artinya sekitar 355ml untuk minuman beralkohol jenis bir, 148ml untuk wine, dan 44ml untuk minuman keras seperti whisky atau arak.
Akan tetapi, konsumsi alkohol berlebihan justru tidak baik bagi kesehatan. Kebiasaan minum alkohol lebih dari kadar moderat bisa meningkatkan kadar “kolesterol jahat”.
Baca Juga: Infused Water Biji Ketumbar Ampuh Turunkan Kolesterol Tinggi, Begini Cara Buatnya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.