JAKARTA, KOMPAS.TV – Pelaksanaan suatu event atau kegiatan, khususnya yang bersifat internasional merupakan pemantik dan pembuat citra suatu destinasi wisata.
Rizky Handayani, Deputi Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Parekraf Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), menjelaskan, event internasional seperti World Superbike (WSBK) di Mandalika sangat besar potensinya di Indonesia.
“Kita tahu bahwa event secara keseluruhan sebagian besar untuk pemantik sebenarnya, pemantik dan citra suatu destinasi. Untuk event ini (WSBK) sangat besar potensinya di Indonesia, karena market domestik kita sendiri sudah sangat besar,” jelasnya dalam acara Sapa Indonesia Akhir Pekan Kompas TV, Sabtu (13/11/2021).
Menurutnya, dengan menggelar ajang internasional di Indonesia, diharapkan penyelenggara dapat melihat bahwa kita mempunyai potensi besar.
Baca Juga: Soal Pembukaan Boks Motor Ducati, Kemenparekraf Sebut Harus Jadi Pembelajaran Semua Pihak
Sehingga nantinya Indonesia bukan hanya menjadi tuan rumah pelaksanaan event otomotif, tetapi juga berdampak pada industri otomotif di Indonesia.
“Dan ujung-ujungnya nanti tidak hanya event motornya, tetapi juga industri otomotif di Indonesia.”
Sirkuit Mandalika juga diharapkan dapat menampung para pebalap liar yang ingin menyalurkan bakatnya dan menuai prestasi bagi Indonesia.
“Saat ini kan kita juga mengharapkan pembalap liar di jalan mempunyai tempat ke depannya untuk mereka kemudian menjadi ajang prestasi untuk Indonesia ke depan.”
Jika dilihat lebih luas, kata Rizky, penyelenggaraan event olahraga otomotif internasional di Nusa Tenggara Barat (NTB) juga menjadi peluang untuk provinsi tersebut agar bisa memanfaatkan potensi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ataupun industri terkait otomotif.
Selain itu, diharapkan pula lahir para profesional dan juga montir berlisensi dari NTB.
Mengenai hal yang harus disiapkan dari sisi pariwisata dan ekonomi kreatif, dia menyebut pihaknya telah menyiapkan beberapa hal terkait sumber daya manusia, serta UMKM.
“Kami juga punya sekolah pariwisata di Lombok untuk mendukung dalam penyiapan masyarakat di bidang kepariwisataan. Hal lain adalah membuat UMKM-nya bisa tampil. Jadi nanti diharapkan ada pameran terkait UMKM yang bisa dikonsumsi atau dibeli oleh para pendatang,” urainya.
Pihaknya juga telah mengagendakan untuk membawa beberapa kelompok otomotif dengan brand untuk berkunjung ke Mandalika.
Selain untuk menonton event yang ada, mereka sekaligus berwisata.
“Jadi nantinya bukan hanya event internasional tetapi juga nasional.”
Mengenai kesiapan NTB untuk menyambut wisatawan, Rizki mengatakan pihaknya melihat pengelolaan pariwisata adalah sesuatu yang terintegrasi.
“Tentunya setelah ditetapkan sebagai kawasan superprioritas, tentunya banyak program yang dilakukan oleh pemerintah, bukan hanya Kemenparekraf yang masuk ke NTB, Kementerian UMKM, Kementerian Desa, terkait pengembangan desa wisata dll.”
Baca Juga: Tak Bahas Insiden “Unboxing”, Ducati Kirim Pesan Cinta dan Sebut Tak Sabar Jajal Sirkuit Mandalika
“Apakah sudah siap? Semua itu proses, Mas. Jadi kita bisa besar kalau proses kita ikuti,” imbuhnya.
Dia mengakui, Indonesia perlu lompatan agak lebih cepat. Tetapi, dia meyakini, dengan kondisi saat ini, kemajuan teknologi, serta pemahaman terhadap suatu hal yang bisa didapatkan dengan mudah, proses itu akan lebih mudah dilalui.
“Insya Allah kita terus berjuang. Kalau kita bilang 100 persen siap, tidak ada. Karena selalu ada perubahan.”
Rizki juga berharap agar kegiatan internasional yang dilakukan tidak hanya berhenti pada ajang WSBK, tetapi harus ada kegiatan rutin.
“Dia harus punya kegiatan rutin, dan kami akan membantu mempromosikan tentunya bersama-sama, dan tentunya pengembangan masyarakat, UMKM, dan pembenahan destinasi akan kita lakukan bersama kementerian lain dan pemerintah daerah.”
Menurutnya, dukungan masyarakat juga sangat penting untuk suksesnya pengembangan pariwisata di suatu destinasi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.