Kompas TV nasional sosok

Sosok Rohana Kuddus, Pahlawan Nasional dan Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia

Kompas.tv - 9 November 2021, 16:01 WIB
sosok-rohana-kuddus-pahlawan-nasional-dan-jurnalis-perempuan-pertama-di-indonesia
Rohana Kuddus dan Surat Kabar Soeting Melajoe (Sumber: TribunManado.go.id)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Iman Firdaus

Hal itu disebabkan Rohana bertetangga dengan isteri pejabat Belanda yang suka rela mengajarinya menjahit, merajut, dan menyulam.

Hobi membaca, saat kecil Rohana diketahui mendapat kebebasan dalam membaca. Biasanya, dia membaca majalah terbitan Belanda yang memuat berita politik, gaya hidup, serta pendidikan di Eropa.

Ketika Rohana sudah berusia 17 tahun, ia harus tingggal dengan sanak familinya di Koto Gadang karena ayahnya mulai dinas di Kota Medan, Sumatra Utara.

Sebagai anak perempuan pertama dari enam bersaudara, Rohana menjadi sosok yang mandiri.

Baca Juga: Hari Pahlawan 2021: Mengenang Pahlawan Revolusi Indonesia

Rohana remaja masih membiasakan diri untuk menarik perhatian dengan menawarkan cerita-cerita kepada anak-anak perempuan yang bahkan lebih tua dari dirinya.

Kritis Terhadap Persoalan Perempuan

Di masa pertumbuhan sejak kecil sampai remaja, Rohana sudah mulai kritis terhadap kondisi perempuan di Koto Gadang. Pada usia 24 tahun, Rohana kembali ke kampung halaman dan menikah dengan seorang notaris bernama Abdul Kudus.

Saat Belanda meningkatkan tekanan dan serangannya terhadap kaum pribumi. Rohana bahkan turut membantu pergerakan politik dengan tulisannya yang membakar semangat juang para pemuda.

Kemudian, kiprah Rohana di dunia jurnalistik dimulai dari surat kabar Poetri Hindia pada 1908 di Batavia. Koran ini dianggap sebagai koran perempuan pertama di Indonesia.

Rohana dinilai sebagai perempuan Indonesia pertama yang secara sadar memerankan dirinya sebagai seorang jurnalis. Dia bersedia meliput berita sekaligus menulis untuk kemudian dikirimkan ke media massa.

Sebelum mendirikan surat kabar Soenting Melajoe ia berkiprah di surat kabar Oetoesan Melajoe yang sudah terbit sejak 1911.

Pengalamannya mendapat apresiasi dari Datoek Soetan Maharadja alias DSM, pemilik Oetoesan Melajoe yang kemudian mendukung Rohana menerbitkan Soenting Melajoe pada 10 Juli 1912.

Tak hanya itu, kiprah Rohana di dunia perempuan juga dikenal karena berhasil mendirikan sekolah keterampilan khusus perempuan pada tanggal 11 Februari 1911 yang diberi nama Sekolah Kerajinan Amai Setia.

Mungkin tak banyak yang tahu, Rohana Kudus adalah kakak tiri dari Soetan Sjahrir, Perdana Menteri Indonesia yang pertama dan juga bibi dari penyair Chairil Anwar. Dia juga merupakan sepupu dari KH Agus Salim.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x