Kompas TV nasional politik

Mantan Kepala Bais Sebut Sebetulnya Indonesia Tidak Perlu Panglima TNI

Kompas.tv - 8 November 2021, 06:40 WIB
mantan-kepala-bais-sebut-sebetulnya-indonesia-tidak-perlu-panglima-tni
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (Sumber: Puspen Mabes TNI)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI Soleman B Ponto menilai bahwa sebetulnya Indonesia tidak memerlukan jabatan Panglima TNI.

Ia mengungkapkan alasan dirinya menyatakan demikian karena TNI langsung dipegang oleh presiden sebagai pemenang kekuasaan tertinggi.

Baca Juga: Zulkifli Hasan: Jenderal Andika Perkasa Panglima TNI Paling Top, Sayangnya...

Hal tersebut, kata Soleman, berdasarkan Undang-Undang Dasar (UUD) bahwa presiden memegang kekuasaan terhadap TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. 

"Kalau kita lihat Undang-Undang Dasar tidak ada Panglima TNI. Langsung presiden. Presiden memegang kekuasaan tertinggi terhadap angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara," kata Ponto dalam sebuah diskusi daring pada Minggu (7/11/2021), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut, Soleman juga menyoroti pemilihan calon Panglima TNI yang dipilih berdasarkan dari kepala staf masing-masing matra.

Baca Juga: Diduga Terlibat Pelanggaran HAM, Kontras Kritik Penunjukan Andika Perkasa Jadi Calon Panglima TNI

Menurut dia, level Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) merupakan orang-orang terbaik yang memiliki kapabilitas di bidangnya.

Karena itu, Soleman menyebut, sehingga tidak serta merta bisa disebut bahwa Jenderal Andika Perkasa merupakan yang terbaik di antara kepala staf lainnya.

"Bagaimana kita membandingkan kan tidak bisa membandingkan apple to apple bahwa darat dibandingkan laut lebih bagus darat, laut dengan udara enggak bisa," ujar dia.

Baca Juga: Moeldoko Beberkan Tradisi Pergantian Panglima TNI: Darat, Laut, Darat, Udara, Nanti Darat Lagi

Soleman lantas mengkritik Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang dianggap sudah sering memilih Panglima TNI dari matra darat. 

Padahal, Ponto menambahkan, presiden seharusnya memilih Panglima TNI dari matra lain secara bergiliran.

"Di undang-undang ini diatur bahwa Panglima TNI itu bergantian. Nah bergantian itu bisa bergantian laut udara, atau darat laut, darat udara," ujarnya.

Baca Juga: Kata Calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Soal Isu LGBT di Institusi Militer

Soleman kemudian membandingkan pada era Presiden Megawati Sukarnoputri dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memilih Panglima TNI secara bergiliran.

"Itu bergantian namanya. Kalau Bu Mega (Megawati Soekarnoputri) itu darat, laut, udara, Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) darat, laut, darat, udara,” ujar Soleman. 

“Pak Jokowi darat, darat, udara, darat. Lautnya masih belum tahu. Akhirnya terpulang pada Pak Jokowi sekarang.”

Baca Juga: DPR RI Periksa Kediaman Calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Sore Nanti, Ada Apa?

Soleman Ponto menyebut sebenarnya Presiden Jokowi memilih sosok Panglima TNI hanya berdasarkan kedekatan atau chemistry.

Oleh karena itu, ia mengingatkan kepada matra TNI selain darat dan udara agar membangun chemistry dengan Presiden Jokowi.

"Makanya dalam satu tahun ini memang yang kedua laut sama udara ini harus bisa memperlihatkan bisa enggak membangun chemistry, kalau tidak terbangun bisa saja beliau ke darat lagi atau ke udara lagi," kata Soleman.

Baca Juga: Haruskah Panglima TNI Punya Kendaraan Politik Usai Pensiun? - ROSI

 




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x