KOMPAS.TV, JAKARTA- Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi pertahanan membantah adanya surat presiden (surpres) mengenai nama calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto. DPR menyebut masih ada waktu sebelum pensiunnya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Anggota Komisi 1 DPR TB Hasanuddin menyatakan jika ada surat dari Presiden, maka pasti bakal dibacakan dalam rapat paripurna DPR.
Namun, kata TB Hasanuddin, hingga berakhirnya rapat paripurna DPR, Senin (1/11), tidak ada surpres pergantian panglima yang dibacakan pimpinan DPR.
"Tapi tadi pagi ini baru selesai saja rapat paripurna. Kami belum mendapatkan informasi yang dibaca oleh pimpinan DPR. Artinya surat itu belum sampai ke Ketua DPR," tuturnya.
Baca Juga: Wakil Ketua DPR: Mungkin 2 Hari Lagi Jokowi Kirim Surpres Calon Panglima TNI
Dia mengatakan jika ada surpres pergantian panglima, maka surat tersebut bakal dikirim ke Komisi I DPR. Setelah itu Komisi I bakal menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test kepada calon panglima yang ditunjuk oleh Presiden RI.
"Hasil fit and proper test dilaporkan ke pimpinan DPR dan DPD dan DPR nanti akan berkirim surat kepada bapak presiden itu," ujarnya menerangkan.
Dia mengatakan masih ada waktu sebelum Marsekal Hadi Tjahjanto pensiun. Dia mengatakan, jika dikalkulasi berdasarkan pensiunnya Panglima TNI Hadi Tjahjanto, maka ada waktu sekitar dua minggu untuk Presiden memutuskan usulan pengganti Hadi.
Baca Juga: Tak Ikut Mengantar Jokowi ke LN, Rupanya Panglima TNI Terima Penghargaan dari Singapura
"Masih ada waktu. Kalau misal panglima TNI pensiun 1 Desember berarti pelantikan ya minggu terakhir sekarang baru minggu pertama masih ada waktu 2 minggu cukup saya kira," paparnya.
Sebelumnya Pengamat militer Ridlwan Habib menyebutkan ada tiga kode sosok calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto pilihan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Dapat Tanda Kehormatan dari Presiden Singapura
Ridlwan Habib di Jakarta, Senin, menyebutkan hingga saat ini memang belum ada yang tahu sosok calon panglima TNI pilihan Presiden Jokowi.
"Namun ada beberapa kode-kode Presiden Jokowi yang muncul sebulan terakhir," katanya seperti dikutip Antara.
Kode pertama, ucapan Presiden Jokowi pada ibu negara Iriana saat melihat pameran alutsista di Peringatan HUT TNI 5 Oktober 2021. Saat itu, Presiden Jokowi menawari Iriana mencoba naik kendaraan alutsista darat dengan bercanda akan disopiri oleh Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa.
Kode kedua adalah kunjungan Mensesneg Pratikno di Mabes Angkatan Darat. Dalam video yang dirilis channel Youtube resmi TNI AD pada 11 Oktober itu Pratikno tampak berkeliling markas dengan didampingi Andika.
Kode terbaru, yakni saat Presiden Jokowi hendak terbang ke Roma, Italia, tampak Kasad Jenderal Andika Perkasa ikut mengantar di tangga pesawat.
Selanjutnya Ridlwan menjelaskan semua kepala staf akan pensiun sebelum Pilpres 2024. Kasad Andika Perkasa pensiun tahun depan, Kasal Yudo Margono pensiun 2023, dan Kasau pensiun pada April 2024 atau pada saat pilpres akan dihelat.
Ridlwan menyebutkan semua jenderal bintang empat berpeluang menjadi Panglima TNI. Tentunya, lanjut dia, Presiden Joko Widodo mempertimbangkan banyak faktor, termasuk masa jabatan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.